Disuntik Rp1 Triliun PMN Bidik 1 Juta UMKM
A
A
A
JAKARTA - PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM membidik 1 juta nasabah usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) usai diberi suntikan penyertaan modal negara (PMN) Rp1 triliun.
Direktur Utama PNM, Parman Nataatmadja mengatakan, melalui penerimaan tambahan PMN sebesar Rp1 triliun, perseroan akan tetap pada tugas utamanya dalam aktifitas pembiayaan dan pemberdayaan usaha mikro dan kecil yang diselaraskan dengan perkembangan dan pemanfaatan teknologi informasi.
"Iklim ekonomi di tahun 2015 secara optimis masih dapat dilalui bahkan bisa lebih baik ketimbang tahun lalu, termasuk bisnis di segmen UMKM yang diprediksi makin menggeliat. Hal ini akan mendorong pertumbuhan pembiayaan UMKM," kata Parman dalam rilisnya Selasa (17/3/2015).
Dia menjelaskan, tambahan modal tersebut akan digunakan dan di-leverage oleh perusahaan untuk memperluas jaringan Unit Layanan Modal Mikro (ULaMM) dengan menambah jaringan menjadi sebanyak 1.200 Unit ULaMM dan melayani serta mendukung UMK di hampir 4.500 Kecamatan di seluruh Provinsi.
"Target peningkatan nasbah pun mencapai hingga 1 juta nasabah penerima manfaat yang akan menyerap 1,8 juta tenaga kerja di sektor UMKM," imbuhnya.
Menurut Parman, kalangan pelaku UMKM perlu didorong motivasinya untuk terus meningkatkan jaringan pemasarannya. Hal ini dimaksudkan agar pelaku UMKM menjadi wirausahawan yang unggul dan berdaya saing.
Sinergi antar lembaga nasional maupun internasional telah dilaksanakan dan menjadi bagian dari rencana perusahaan ke depannya.
Kerja sama yang telah ada antara lain dengan Small Business Corporation (SBC) sebuah Lembaga Pemerintah Korea Selatan, dan juga dengan Japan External Trade Organization (JETRO) sebuah Lembaga Pemerintah Japan yang MoU nya ditandatangani oleh PNM dan JETRO pada Desember 2013 dihadapan beberapa Kepala Daerah (Gubernur dan Walikota) Japan, serta Mantan Perdana Menteri Japan.
"Target yang ingin dicapai adalah meningkatkan performa serta kinerja nasabah ULaMM. Seiring dengan terus bertumbuhnya produktivitas perusahaan, kami pun akan terus meningkatkan program pendampingan kepada UMK, baik secara kualitas maupun kuantitas," pungkasnya.
Direktur Utama PNM, Parman Nataatmadja mengatakan, melalui penerimaan tambahan PMN sebesar Rp1 triliun, perseroan akan tetap pada tugas utamanya dalam aktifitas pembiayaan dan pemberdayaan usaha mikro dan kecil yang diselaraskan dengan perkembangan dan pemanfaatan teknologi informasi.
"Iklim ekonomi di tahun 2015 secara optimis masih dapat dilalui bahkan bisa lebih baik ketimbang tahun lalu, termasuk bisnis di segmen UMKM yang diprediksi makin menggeliat. Hal ini akan mendorong pertumbuhan pembiayaan UMKM," kata Parman dalam rilisnya Selasa (17/3/2015).
Dia menjelaskan, tambahan modal tersebut akan digunakan dan di-leverage oleh perusahaan untuk memperluas jaringan Unit Layanan Modal Mikro (ULaMM) dengan menambah jaringan menjadi sebanyak 1.200 Unit ULaMM dan melayani serta mendukung UMK di hampir 4.500 Kecamatan di seluruh Provinsi.
"Target peningkatan nasbah pun mencapai hingga 1 juta nasabah penerima manfaat yang akan menyerap 1,8 juta tenaga kerja di sektor UMKM," imbuhnya.
Menurut Parman, kalangan pelaku UMKM perlu didorong motivasinya untuk terus meningkatkan jaringan pemasarannya. Hal ini dimaksudkan agar pelaku UMKM menjadi wirausahawan yang unggul dan berdaya saing.
Sinergi antar lembaga nasional maupun internasional telah dilaksanakan dan menjadi bagian dari rencana perusahaan ke depannya.
Kerja sama yang telah ada antara lain dengan Small Business Corporation (SBC) sebuah Lembaga Pemerintah Korea Selatan, dan juga dengan Japan External Trade Organization (JETRO) sebuah Lembaga Pemerintah Japan yang MoU nya ditandatangani oleh PNM dan JETRO pada Desember 2013 dihadapan beberapa Kepala Daerah (Gubernur dan Walikota) Japan, serta Mantan Perdana Menteri Japan.
"Target yang ingin dicapai adalah meningkatkan performa serta kinerja nasabah ULaMM. Seiring dengan terus bertumbuhnya produktivitas perusahaan, kami pun akan terus meningkatkan program pendampingan kepada UMK, baik secara kualitas maupun kuantitas," pungkasnya.
(dmd)