Malaysia Luncurkan Maskapai Baru
A
A
A
JOHOR BAHRU - Pemerintah Malaysia mengumumkan rencana membuat maskapai baru dan menandatangani kesepakatan USD1,5 miliar dengan Bombardier untuk 20 pesawat baru.
Maskapai baru itu akan disebut Flymojo dan berbasis di Johor Bahru di selatan dan kota Kinabalu di Malaysia Timur. Kesepakatan dengan Bombardier itu termasuk opsi membeli 20 pesawat lainnya sehingga nilainya mencapai USD2,8 miliar.
Malaysia mengalami tiga bencana penerbangan dalam beberapa bulan terakhir. Dalam insiden terbaru pesawat milik maskapai bertarif murah asal Malaysia, AirAsia, mengalami kecelakaan di Laut Jawa saat terbang dari Surabaya ke Singapura pada Desember.
Kecelakaan itu menewaskan 162 orang di kabin. Juli lalu satu pesawat Malaysia Airlines ditembak jatuh oleh pemberontak pro-Rusia di wilayah Ukraina timur, menewaskan 298 orang. Tragedi itu setelah satu pesawat Malaysia Airlines hilang beberapa saat setelah lepas landas dari Kuala Lumpur ke Beijing pada Maret 2014. Tidak ada jejak yang terlacak dari pesawat yang hilang tersebut.
Peluncuran maskapai baru itu diumumkan saat pameran Langkawi International Maritime and Aerospace kemarin yang dihadiri Perdana Menteri (PM) Malaysia Najib Razak. Deputi Menteri Transportasi Malaysia Aziz Kaprawi menjelaskan, maskapai baru ini akan memainkan peran penting dalam perbaikan perjalanan udara antara Semenanjung Malaysia dan wilayah lain di kawasan itu.
“Sebagai satu-satunya maskapai di koridor selatan yang menjadikannya sebagai kantor pusat, Flymojo akan mengubah bandara Johor Bahru, Senai, sebagai pusat logistik dan penerbangan regional. Sesuai ide pemerintah mengembangkan Iskandar Malaysia dan koridor bagian selatan,” ungkap pernyataan Kaprawi. Pesawat yang dipesan dari Bombardier ialah jenis CS100, yang mampu memuat 125 orang dan akan menjadikan Flymojo sebagai maskapai pertama di kawasan yang mengoperasikan pesawat tersebut.
Laporan media lokal menyatakan, maskapai itu akan mulai beroperasi pada Oktober tahun ini. Bulan lalu dilaporkan, AirAsia X Bhd akan mengurangi penerbangan pada rute-rute yang tidak menguntungkan, menata ulang pegawai, dan menunda pengiriman beberapa pesawat untuk mengatasi kerugian. Chief Executive Officer (CEO) AirAsia X Benyamin Ismail mengungkapkan sejumlah langkah itu.
“Pengurangan kapasitas dan pemangkasan biaya dalam organisasi akan menjadi dua strategi tahun ini,” tuturnya, dikutip kantor berita AFP . Seiring ketatnya persaingan di bisnis penerbangan Asia Tenggara, maskapai asal Malaysia itu merugi dalam lima kuartal terakhir. Ismail berbicara setelah maskapai murah terbesar diAsia, Air Asia, melaporkan kerugian bersih pada kuartal keempat akibat melemahnya ringgit dan tagihan dari sejumlah kontrak bahan bakar yang mengakibatkan sahamnya turun.
Benyamin ditunjuk sebagai pelaksana CEO untuk periode yang tidak dibatasi setelah mantan CEO Azran Osman Rani mundur setelah pergantian manajemen bulan lalu.
Syarifudin
Maskapai baru itu akan disebut Flymojo dan berbasis di Johor Bahru di selatan dan kota Kinabalu di Malaysia Timur. Kesepakatan dengan Bombardier itu termasuk opsi membeli 20 pesawat lainnya sehingga nilainya mencapai USD2,8 miliar.
Malaysia mengalami tiga bencana penerbangan dalam beberapa bulan terakhir. Dalam insiden terbaru pesawat milik maskapai bertarif murah asal Malaysia, AirAsia, mengalami kecelakaan di Laut Jawa saat terbang dari Surabaya ke Singapura pada Desember.
Kecelakaan itu menewaskan 162 orang di kabin. Juli lalu satu pesawat Malaysia Airlines ditembak jatuh oleh pemberontak pro-Rusia di wilayah Ukraina timur, menewaskan 298 orang. Tragedi itu setelah satu pesawat Malaysia Airlines hilang beberapa saat setelah lepas landas dari Kuala Lumpur ke Beijing pada Maret 2014. Tidak ada jejak yang terlacak dari pesawat yang hilang tersebut.
Peluncuran maskapai baru itu diumumkan saat pameran Langkawi International Maritime and Aerospace kemarin yang dihadiri Perdana Menteri (PM) Malaysia Najib Razak. Deputi Menteri Transportasi Malaysia Aziz Kaprawi menjelaskan, maskapai baru ini akan memainkan peran penting dalam perbaikan perjalanan udara antara Semenanjung Malaysia dan wilayah lain di kawasan itu.
“Sebagai satu-satunya maskapai di koridor selatan yang menjadikannya sebagai kantor pusat, Flymojo akan mengubah bandara Johor Bahru, Senai, sebagai pusat logistik dan penerbangan regional. Sesuai ide pemerintah mengembangkan Iskandar Malaysia dan koridor bagian selatan,” ungkap pernyataan Kaprawi. Pesawat yang dipesan dari Bombardier ialah jenis CS100, yang mampu memuat 125 orang dan akan menjadikan Flymojo sebagai maskapai pertama di kawasan yang mengoperasikan pesawat tersebut.
Laporan media lokal menyatakan, maskapai itu akan mulai beroperasi pada Oktober tahun ini. Bulan lalu dilaporkan, AirAsia X Bhd akan mengurangi penerbangan pada rute-rute yang tidak menguntungkan, menata ulang pegawai, dan menunda pengiriman beberapa pesawat untuk mengatasi kerugian. Chief Executive Officer (CEO) AirAsia X Benyamin Ismail mengungkapkan sejumlah langkah itu.
“Pengurangan kapasitas dan pemangkasan biaya dalam organisasi akan menjadi dua strategi tahun ini,” tuturnya, dikutip kantor berita AFP . Seiring ketatnya persaingan di bisnis penerbangan Asia Tenggara, maskapai asal Malaysia itu merugi dalam lima kuartal terakhir. Ismail berbicara setelah maskapai murah terbesar diAsia, Air Asia, melaporkan kerugian bersih pada kuartal keempat akibat melemahnya ringgit dan tagihan dari sejumlah kontrak bahan bakar yang mengakibatkan sahamnya turun.
Benyamin ditunjuk sebagai pelaksana CEO untuk periode yang tidak dibatasi setelah mantan CEO Azran Osman Rani mundur setelah pergantian manajemen bulan lalu.
Syarifudin
(ars)