Proyek 35.000 MW, PLN Diminta Pakai Komponen Lokal
A
A
A
JAKARTA - PT PLN (Persero) diminta untuk lebih berorientasi pada penggunaan komponen lokal dalam proyek kelistrikan 35.000 megawatt (MW) yang dicanangkan pemerintah untuk lima tahun ke depan.
Seperti diketahui, pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla (Jokowi-JK) memiliki misi untuk membangun megaproyek kelistrikan sebesar 35.000 MW. Sebagai BUMN kelistrikan, PLN diminta andil untuk membangun sebesar 10.000 MW, sementara sisanya dilimpahkan ke swasta.
"Proyek listrik 35.000 MW ini investasinya sangat besar, jadi kita menekankan untuk menggunakan komponen lokal, itu jangan impor semua," kata Menetri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno dalam rilisnya di Jakarta, Rabu (18/3/2015).
Kendati demikian, mantan Menteri Perindustrian dan Perdagangan (Menperindag) ini menyadari bahwa tidak semua komponen pembangunan pembangkit bisa diproduksi dalam negeri.
Untuk itu, dia menyarankan, perusahaan listrik plat merah itu harus melakukan kerja sama dengan perusahaan luar negeri untuk research and development (RnD).
"Kalau ada komponen yang belum bisa kita buat, kita bikin joint venture supaya punya teknologi untuk dapat dibuat di dalam negeri," pungkasnya.
Seperti diketahui, pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla (Jokowi-JK) memiliki misi untuk membangun megaproyek kelistrikan sebesar 35.000 MW. Sebagai BUMN kelistrikan, PLN diminta andil untuk membangun sebesar 10.000 MW, sementara sisanya dilimpahkan ke swasta.
"Proyek listrik 35.000 MW ini investasinya sangat besar, jadi kita menekankan untuk menggunakan komponen lokal, itu jangan impor semua," kata Menetri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno dalam rilisnya di Jakarta, Rabu (18/3/2015).
Kendati demikian, mantan Menteri Perindustrian dan Perdagangan (Menperindag) ini menyadari bahwa tidak semua komponen pembangunan pembangkit bisa diproduksi dalam negeri.
Untuk itu, dia menyarankan, perusahaan listrik plat merah itu harus melakukan kerja sama dengan perusahaan luar negeri untuk research and development (RnD).
"Kalau ada komponen yang belum bisa kita buat, kita bikin joint venture supaya punya teknologi untuk dapat dibuat di dalam negeri," pungkasnya.
(rna)