Dharma Satya Beri Dividen Tunai Rp50/Saham
A
A
A
JAKARTA - PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) memberikan dividen tunai sebesar Rp105,98 miliar atau Rp50/saham pada tahun ini kepada pemegang saham.
Presiden Direktur DSNG Djojo Boentoro mengatakan, dividen tersebut setara 16,31% dari laba bersih perseroan pada tahun lalu sebesar Rp649,79 miliar.
"Sebesar Rp20 miliar atau 3,08% digunakan untuk dana cadangan, sisanya dibukukan sebagai laba ditahan," kata Djojo dalam paparan publik perseroan di Jakarta, Rabu (18/3/2015).
Penggunaan laba bersih tersebut telah diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), yang dilanjutkan dengan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).
Dalam RUPSLB, para pemegang saham memberikan persetujuan atas rencana untuk melakukan penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) sebanyak-banyaknya 168 juta lembar saham dalam simpanan (portepel) dengan nilai nominal Rp100.
Nilai ini sebanyak-banyaknya 7,93% dari seluruh saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan dalam rangka pemenuhan pengembangan kegiatan usaha atau pelunasan atas kewajiban-kewajiban DSNG.
Sebagai catatan, emiten perkebunan tersebut membukukan laba bersih tahun lalu sebesar Rp649,8 miliar atau mengalami kenaikan sekitar 201,3% dibandingkan tahun sebelumnya Rp215,7 miliar.
Kenaikan laba bersih tersebut didorong oleh peningkatan pendapatan bersih DSNG, khususnya yang berasal dari industri kelapa sawit. Selama 12 bulan tahun lalu, perseroan berhasil meraih pendapatan bersih sebesar Rp4,9 triliun atau naik 27,5% dibandingkan 2013.
"DSN Group di tahun 2014 mampu pertahankan kinerja operasionalnya dengan baik. Kami berhasil meningkatkan produksi tandan buah segar (TBS)," paparnya.
Produksi TBS perseroan pada tahun lalu sebanyak 1,38 juta ton atau naik sebesar 10,9% dibandingkan produksi 2013 sekitar 1,24 juta ton. Dari jumlah tersebut, produksi TBS kebun inti pada 2014 mencapai 1,26 juta ton atau naik 9,1% dibandingkan tahun sebelumnya.
Presiden Direktur DSNG Djojo Boentoro mengatakan, dividen tersebut setara 16,31% dari laba bersih perseroan pada tahun lalu sebesar Rp649,79 miliar.
"Sebesar Rp20 miliar atau 3,08% digunakan untuk dana cadangan, sisanya dibukukan sebagai laba ditahan," kata Djojo dalam paparan publik perseroan di Jakarta, Rabu (18/3/2015).
Penggunaan laba bersih tersebut telah diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), yang dilanjutkan dengan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).
Dalam RUPSLB, para pemegang saham memberikan persetujuan atas rencana untuk melakukan penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) sebanyak-banyaknya 168 juta lembar saham dalam simpanan (portepel) dengan nilai nominal Rp100.
Nilai ini sebanyak-banyaknya 7,93% dari seluruh saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan dalam rangka pemenuhan pengembangan kegiatan usaha atau pelunasan atas kewajiban-kewajiban DSNG.
Sebagai catatan, emiten perkebunan tersebut membukukan laba bersih tahun lalu sebesar Rp649,8 miliar atau mengalami kenaikan sekitar 201,3% dibandingkan tahun sebelumnya Rp215,7 miliar.
Kenaikan laba bersih tersebut didorong oleh peningkatan pendapatan bersih DSNG, khususnya yang berasal dari industri kelapa sawit. Selama 12 bulan tahun lalu, perseroan berhasil meraih pendapatan bersih sebesar Rp4,9 triliun atau naik 27,5% dibandingkan 2013.
"DSN Group di tahun 2014 mampu pertahankan kinerja operasionalnya dengan baik. Kami berhasil meningkatkan produksi tandan buah segar (TBS)," paparnya.
Produksi TBS perseroan pada tahun lalu sebanyak 1,38 juta ton atau naik sebesar 10,9% dibandingkan produksi 2013 sekitar 1,24 juta ton. Dari jumlah tersebut, produksi TBS kebun inti pada 2014 mencapai 1,26 juta ton atau naik 9,1% dibandingkan tahun sebelumnya.
(rna)