Meneguk Nikmatnya Bisnis Kopi Luwak hingga Mancanegara
A
A
A
KOPI luwak diklaim kopi termahal di dunia, yang berasal dari Indonesia dan mengingat banyaknya penikmat kopi di dunia menjadikannya lahan bisnis menarik.
Adalah Putri (27), sang pemilik perusahaan kopi luwak keluarga, dengan nama perusahaan CV Karya Semesta. Wanita yang akrab disapa Putri Luwak ini bercerita mengenai awal mula perjalanannya berbisnis kopi yang dihasilkan dari kotoran luwak atau musang tersebut hingga dipasarkan ke mancanegara.
"Pertama kali itu 2007, waktu itu saya masih sebagai karyawan meskipun itu perusahaan keluarga. Saya melihat potensi kopi ini sangat ada peluang. Pada 2007, peluang bisnis terbuka, akhirnya kami mendirikan perusahaan," ujar Putri kepada Sindonews di Jakarta, Minggu, (22/3/2015).
Mengenai perkebunan kopi luwaknya, Putri menuturkan, merupakan perkebunan keluarga yang berlokasi di Gresik, Jawa Timur. Dengan luas kebun yang tak terlalu besar, sekitar 4 hektare (ha), Putri bersama keluarga menjalani dan menikmati bisnis ini.
"Meskipun ada kerikil kita tetep lalui karena kita enjoy menjalaninya," ungkapnya.
Tidak hanya dipasarkan di pasar domestik, kopi luwak milik Putri telah menembus pasar Asia, seperti Taiwan. Bahkan, kopinya sudah bisa dinikmati masyarakat di daratan Eropa.
"Waktu awal kita sama sekali nggak dilirik pemerintah, kita jalan sendiri dari 2007-2009. Dilirik pemerintah pada 2010, pertama oleh Disperindag. Pemerintah menjanjikan, kita difasilitasi. Baru di sana kita ekspor ke Eropa dan Taiwan," ujarnya.
Keberhasilannya menembus pasar global, diakui tidak lepas dari bantuan pemerintah Indonesia lantaran memberikan kemudahaan untuk melakukan ekspor. Dia mengingat, pemerintah saat itu hanya mengharuskan produk yang diekspor memiliki merk legalitas, punya bentuk usaha dan pendapatan.
"Mereka (pemerintah) juga survei ke kita, lihat-lihat perkebunan kita. Alhamdulilah dapat izinnya cepat, dan pemerintah mendukung," pungkasnya.
Saat ini, perusahaan kopi luwak keluarga tersebut telah memiliki 15 karyawan tetap dan 50 karyawan tak tetap atau borongan. Dengan usaha keras keluarganya, bisnis yang telah berdiri selama delapan tahun tersebut menghasilkan omzet hingga Rp4,5 miliar/tahunnya.
Sementara mengenai jenis kopi luwak produksinya cukup variatif. Dia menyebut, Kopi Luwak Lanang, Kopi Luwak Lanang Landep, Kopi Luwak Rase dan beberapa olahan teh yang diproduksi juga oleh Putri dan keluarga.
Adalah Putri (27), sang pemilik perusahaan kopi luwak keluarga, dengan nama perusahaan CV Karya Semesta. Wanita yang akrab disapa Putri Luwak ini bercerita mengenai awal mula perjalanannya berbisnis kopi yang dihasilkan dari kotoran luwak atau musang tersebut hingga dipasarkan ke mancanegara.
"Pertama kali itu 2007, waktu itu saya masih sebagai karyawan meskipun itu perusahaan keluarga. Saya melihat potensi kopi ini sangat ada peluang. Pada 2007, peluang bisnis terbuka, akhirnya kami mendirikan perusahaan," ujar Putri kepada Sindonews di Jakarta, Minggu, (22/3/2015).
Mengenai perkebunan kopi luwaknya, Putri menuturkan, merupakan perkebunan keluarga yang berlokasi di Gresik, Jawa Timur. Dengan luas kebun yang tak terlalu besar, sekitar 4 hektare (ha), Putri bersama keluarga menjalani dan menikmati bisnis ini.
"Meskipun ada kerikil kita tetep lalui karena kita enjoy menjalaninya," ungkapnya.
Tidak hanya dipasarkan di pasar domestik, kopi luwak milik Putri telah menembus pasar Asia, seperti Taiwan. Bahkan, kopinya sudah bisa dinikmati masyarakat di daratan Eropa.
"Waktu awal kita sama sekali nggak dilirik pemerintah, kita jalan sendiri dari 2007-2009. Dilirik pemerintah pada 2010, pertama oleh Disperindag. Pemerintah menjanjikan, kita difasilitasi. Baru di sana kita ekspor ke Eropa dan Taiwan," ujarnya.
Keberhasilannya menembus pasar global, diakui tidak lepas dari bantuan pemerintah Indonesia lantaran memberikan kemudahaan untuk melakukan ekspor. Dia mengingat, pemerintah saat itu hanya mengharuskan produk yang diekspor memiliki merk legalitas, punya bentuk usaha dan pendapatan.
"Mereka (pemerintah) juga survei ke kita, lihat-lihat perkebunan kita. Alhamdulilah dapat izinnya cepat, dan pemerintah mendukung," pungkasnya.
Saat ini, perusahaan kopi luwak keluarga tersebut telah memiliki 15 karyawan tetap dan 50 karyawan tak tetap atau borongan. Dengan usaha keras keluarganya, bisnis yang telah berdiri selama delapan tahun tersebut menghasilkan omzet hingga Rp4,5 miliar/tahunnya.
Sementara mengenai jenis kopi luwak produksinya cukup variatif. Dia menyebut, Kopi Luwak Lanang, Kopi Luwak Lanang Landep, Kopi Luwak Rase dan beberapa olahan teh yang diproduksi juga oleh Putri dan keluarga.
(rna)