Pertamina Harus Berjuang Keras Rebut Blok Mahakam
A
A
A
JAKARTA - Pusat Studi Kebijakan Publik (Puskepi) meminta PT Pertamina (persero) berjuang keras merebut kembali Blok Mahakam di Kutai, Kalimantan Timur yang saat ini dikuasai Total E&P Indonesie.
Direktur Puskepi Sofyano Zakaria menegaskan, sudah selayaknya Blok Mahakam dikelola Pertamina. Lantaran sejak 1967 pemerintah telah menyerahkan pengelolaan Blok Mahakam kepada Total E&P Indonesie.
"Sehingga, sudah sepantasnya direbut kembali dan selayaknya dikelola Pertamina 100%," kata dia di Jakarta, Senin (23/3/2015).
Menurutnya, Blok Mahakam telah memberikan keuntungan luar biasa kepada Total E&P Indonesie. Secara bisnis, Total akan mempertahankan pengelolaannya di Blok Mahakam.
"Maka, bangsa Indonesia harus bersatu jangan sampai Blok Mahakam dikuasai kembali oleh antek-antek asing," tegas Sofyano.
Pada hakikatnya, menyerahkan Blok Mahakam kepada Pertamina adalah mengembalikan wilayah jajahan asing ke pangkuan Ibu Pertiwi. "Sehingga wajib diperjuangkan dengan semangat dan tekad yang bulat merebut kembali Blok Mahakam dari tangan penjajah," paparnya.
Bahkan, lanjut dia, selama ini penyerahan Blok Mahakam terhadap asing dianggap telah melanggar hukum karena tidak menyertakan perusahaan BUMN di dalamnya sebagai representasi keterwakilan negara.
"Untuk mengelola dan menguras isu perut bumi negeri ini seharusnya asing ditempatkan sebagai mitra dari perusahaan milik pemerintah atau milik negara," katanya.
Sofyano mengatakan, upaya siapapun mempertahankan Blok Mahakam agar tetap berada sepenuhnya di tangan asing harus dinilai sebagai sikap pengkhianatan terhadap bangsa dan rakyat negeri ini.
"Pemimpin dan petinggi negeri ini harus berpikir dan berbuat nyata mengembalikan Blok Mahakam ke tangan putra pertiwi tanpa perlu beragumentasi dengan mengekspose sikap nasionalisme semu, seperti yang terjadi pada Freeport," tandas dia.
Direktur Puskepi Sofyano Zakaria menegaskan, sudah selayaknya Blok Mahakam dikelola Pertamina. Lantaran sejak 1967 pemerintah telah menyerahkan pengelolaan Blok Mahakam kepada Total E&P Indonesie.
"Sehingga, sudah sepantasnya direbut kembali dan selayaknya dikelola Pertamina 100%," kata dia di Jakarta, Senin (23/3/2015).
Menurutnya, Blok Mahakam telah memberikan keuntungan luar biasa kepada Total E&P Indonesie. Secara bisnis, Total akan mempertahankan pengelolaannya di Blok Mahakam.
"Maka, bangsa Indonesia harus bersatu jangan sampai Blok Mahakam dikuasai kembali oleh antek-antek asing," tegas Sofyano.
Pada hakikatnya, menyerahkan Blok Mahakam kepada Pertamina adalah mengembalikan wilayah jajahan asing ke pangkuan Ibu Pertiwi. "Sehingga wajib diperjuangkan dengan semangat dan tekad yang bulat merebut kembali Blok Mahakam dari tangan penjajah," paparnya.
Bahkan, lanjut dia, selama ini penyerahan Blok Mahakam terhadap asing dianggap telah melanggar hukum karena tidak menyertakan perusahaan BUMN di dalamnya sebagai representasi keterwakilan negara.
"Untuk mengelola dan menguras isu perut bumi negeri ini seharusnya asing ditempatkan sebagai mitra dari perusahaan milik pemerintah atau milik negara," katanya.
Sofyano mengatakan, upaya siapapun mempertahankan Blok Mahakam agar tetap berada sepenuhnya di tangan asing harus dinilai sebagai sikap pengkhianatan terhadap bangsa dan rakyat negeri ini.
"Pemimpin dan petinggi negeri ini harus berpikir dan berbuat nyata mengembalikan Blok Mahakam ke tangan putra pertiwi tanpa perlu beragumentasi dengan mengekspose sikap nasionalisme semu, seperti yang terjadi pada Freeport," tandas dia.
(izz)