BTN Pangkas Lagi Suku Bunga KPR
A
A
A
JAKARTA - Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) Maryono menyampaikan bahwa BTN telah memangkas suku bunga Kredit Perumahan Rakyat (KPR) antara 0,25%-0,75% pada awal Maret 2015.
Penurunan suku bunga KPR sendiri disesuaikan dengan dipertahankannya suku bunga acuan Bank Indonesia (BI rate) pada level 7,5%.
Maryono menjelaskan, penetapan suku bunga KPR disesuaikan dengan segmen yang ada. KPR bersubsidi yang akan datang juga disesuaikan dengan keputusan pemerintah. Sedangkan untuk rumah subsidi non Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), penurunan suku bunganya mencapai 200 basis poin (bps) atau berkisar 2%.
Dia menejlaskan, kalau ada KPR lama yang bunganya masih tunggi akan diturunkan sebanyak 100-200 bps. Selain itu, program khusus KPR dengan uang muka 1%, sejak awal Maret lalu yang diharapkan dapat membantu masyarakat berpenghasilan rendah belum juga terealisasi.
"Yang uang muka 1% berlaku 1 Maret diprioritaskan untuk yang KPR FLPP yang rusunami (rumah susun sederhana milik), tapi sampai sekarang karena stok persediaannya belum ada," jelas Maryono.
Karena itu, bank akan mengkaji kembali mengenai ketentuannya. Menurut dia, untuk segmen uang muka 1% tersebut diprioritaskan untuk Pegawai Negeri Sipil (PNS), buruh, dan masyarakat berpenghasilan rendah.
Penurunan suku bunga KPR sendiri disesuaikan dengan dipertahankannya suku bunga acuan Bank Indonesia (BI rate) pada level 7,5%.
Maryono menjelaskan, penetapan suku bunga KPR disesuaikan dengan segmen yang ada. KPR bersubsidi yang akan datang juga disesuaikan dengan keputusan pemerintah. Sedangkan untuk rumah subsidi non Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), penurunan suku bunganya mencapai 200 basis poin (bps) atau berkisar 2%.
Dia menejlaskan, kalau ada KPR lama yang bunganya masih tunggi akan diturunkan sebanyak 100-200 bps. Selain itu, program khusus KPR dengan uang muka 1%, sejak awal Maret lalu yang diharapkan dapat membantu masyarakat berpenghasilan rendah belum juga terealisasi.
"Yang uang muka 1% berlaku 1 Maret diprioritaskan untuk yang KPR FLPP yang rusunami (rumah susun sederhana milik), tapi sampai sekarang karena stok persediaannya belum ada," jelas Maryono.
Karena itu, bank akan mengkaji kembali mengenai ketentuannya. Menurut dia, untuk segmen uang muka 1% tersebut diprioritaskan untuk Pegawai Negeri Sipil (PNS), buruh, dan masyarakat berpenghasilan rendah.
(rna)