Konsumsi Premium dan Solar Turun

Kamis, 26 Maret 2015 - 10:08 WIB
Konsumsi Premium dan Solar Turun
Konsumsi Premium dan Solar Turun
A A A
JAKARTA - PT Pertamina (Persero) mengungkapkan saat ini konsumsi bahan bakar minyak (BBM) untuk transportasi jenis premium dan solar turun dibandingkan beberapa bulan sebelumnya.

Kondisi yang sama disinyalir juga terjadi di sejumlah negara, meski harga minyak sedang rendah. ”Premium yang sebelumnya tumbuh sampai 9%, menjadi turun 5%,” kata Wakil Presiden Pemasaran Bahan Bakar Pertamina M Iskandar di Jakarta kemarin. Menurut dia, pertumbuhan konsumsi BBM memang cenderung melambat dalam dua tahun terakhir.

Iskandar menyebutkan, pada 2014 konsumsi premium mencapai 29,63 juta kiloliter (kl) atau 81.000 kl per hari. Namun kini, konsumsi premium hanya 74.000 kl per hari. Sementara, konsumsi solar turun dari 16,24 juta kl atau 44.000 kl per hari pada 2014 menjadi hanya 37.000 kl per hari.

Dia menambahkan, konsumsi BBM jenis pertamax kini meningkat sejak harga premium tidak berbeda jauh. Penjualan pertamax mengalami kenaikan dari sebelumnya sekitar 2.000 kl menjadi 7.000 kl per hari. Saat ini premium dijual dengan harga Rp6.900 per liter dan pertamax Rp8.600 per liter.

Direktur Pemasaran Pertamina Ahmad Bambang menambahkan, penurunan penjualan juga terjadi pada solar nonsubsidi ke PT Perusahaan Listrik Negara (Persero). Penyebabnya, pembangkit PLN kini banyak beralih ke gas dan batu bara.

Dia mencontohkan, pembangkit listrik PLN di Sumut yang baru-baru ini beralih dari BBM ke gas yang dipasok terminal LNG Arun. Meski demikian, penurunan penjualan BBM di Sumut dikompensasi oleh penjualan gas yang juga diproduksi Pertamina. ”Jadi, tidak terlalu masalah,” katanya.

Namun, penjualan BBM ke PLN di beberapa daerah lain cukup terpengaruh karena pembangkit beralih ke batu bara. Ahmad mencontohkan penjualan BBM ke PLN di Lombok. Sebelumnya konsumsi BBM di Lombok bisa mencapai 310.000 kl per tahun, kini konsumsinya tinggal 22.000 kl per tahun.

PLN memang menargetkan konsumsi BBM untuk pembangkit listriknya tahun ini turun menjadi 5,7 juta kl dibanding realisasi konsumsi tahun lalu sebesar 7,2 juta kl. Kepala Divisi BBM dan Gas PLN Suryadi Mardjoeki mengatakan, PLN akan terus menurunkan konsumsi BBM pembangkit hingga mencapai 21%.

”Tahun ini Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Belawan di Medan, Sumatera Utara, diperkirakan hanya mengonsumsi BBM sebesar 1,5 juta kl, turun dibanding konsumsi tahun lalu sebesar 3 juta kl,” kata dia baru-baru ini.

Selain itu, konsumsi BBM pembangkit Jawa-Bali juga berkurang sekitar 100.000 kl seiring beroperasinya Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) di Benoa dan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Celukan Bawang di Bali.

Dengan penurunan pemakaian BBM tersebut, porsi BBM dalam bauran energi ditargetkan turun menjadi sebesar 8,85% dari realisasi 2014 sebesar 11,37%.

Ant
(ftr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6529 seconds (0.1#10.140)