OJK dan Empat Bank Luncurkan Laku Pandai
A
A
A
JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama empat bank hari ini memulai program Layanan Keuangan Tanpa Kantor Dalam Rangka Keuangan Inklusif (Laku Pandai) atau branchless banking. Layanan perbankan ini diperuntukkan bagi masyarakat yang sulit menjangkau sektor perbankan.
Empat bank tersebut yakni PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank rakyat Indonesia Tbk (BRI), PT Bank Centrak Asia Tbk (BCA), dan PT Bank Tabungan Pensiunan Negara Tbk (BTPN).
Deputi Pengawas Perbankan OJK Mulya Siregar mengatakan, layanan ini sangat membantu masyarakat, karena mereka bisa melakukan aktivitas perbankan tanpa kantor.
"Jadi enggak perlu ada kegiatan fisik. Nanti akan ada agen-agen yang melayani. Mereka (agen) bisa bersifat individu atau badan hukum pemerintah," ujar Mulya di Kantor OJK dalam acara peluncuran program Laku Pandai, Jakarta, Kamis (26/3/2015).
Laku Pandai memang harus ada di Indonesia, karena banyak masyarakat yang belum punya akses ke perbankan. OJK dan industri perbankan lainnya tentu sangat mendukung terjadinya keuangan inklusif.
"Pada 2012 pemerintah mencanangkan strategi keuangan inklusif. Jadi, ini kegiatan turunan dari program pemerintah di 2012. Branchless banking harus lebih dikembangkan agar masyarakat di daerah terpencil sekalipun dapat menjangkau kita," imbuhnya.
Mulya berharap, Laku Pandai ini dapat laris manis di masyarakat, dapat digunakan dengan baik untuk kepentingan masyarakat dalam melakukan transaksi keuangan sehari-hari.
"Intinya kita harap produk ini laku dipakai sama mereka. Masyarakatnya lebih wise dan paham dengan adanya Laku Pandai ini," pungkas dia.
Empat bank tersebut yakni PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank rakyat Indonesia Tbk (BRI), PT Bank Centrak Asia Tbk (BCA), dan PT Bank Tabungan Pensiunan Negara Tbk (BTPN).
Deputi Pengawas Perbankan OJK Mulya Siregar mengatakan, layanan ini sangat membantu masyarakat, karena mereka bisa melakukan aktivitas perbankan tanpa kantor.
"Jadi enggak perlu ada kegiatan fisik. Nanti akan ada agen-agen yang melayani. Mereka (agen) bisa bersifat individu atau badan hukum pemerintah," ujar Mulya di Kantor OJK dalam acara peluncuran program Laku Pandai, Jakarta, Kamis (26/3/2015).
Laku Pandai memang harus ada di Indonesia, karena banyak masyarakat yang belum punya akses ke perbankan. OJK dan industri perbankan lainnya tentu sangat mendukung terjadinya keuangan inklusif.
"Pada 2012 pemerintah mencanangkan strategi keuangan inklusif. Jadi, ini kegiatan turunan dari program pemerintah di 2012. Branchless banking harus lebih dikembangkan agar masyarakat di daerah terpencil sekalipun dapat menjangkau kita," imbuhnya.
Mulya berharap, Laku Pandai ini dapat laris manis di masyarakat, dapat digunakan dengan baik untuk kepentingan masyarakat dalam melakukan transaksi keuangan sehari-hari.
"Intinya kita harap produk ini laku dipakai sama mereka. Masyarakatnya lebih wise dan paham dengan adanya Laku Pandai ini," pungkas dia.
(izz)