Pemerintah Berdalih Perang Yaman Pemicu Kenaikan BBM
A
A
A
JAKARTA - Serangan udara Arab Saudi dan sekutunya di Yaman, diklaim menjadi salah satu faktor yang memicu kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di Indonesia. Sebab, perang di kawasan itu berpotensi mendongkrak harga minyak dunia.
Hal tersebut disampaikan Pelaksana Tugas (Plt) Dirjen Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) I Gusti Nyoman Wiratmaja. Dia mengatakan, harga minyak dunia dalam sebulan terakhir mengalami tren kenaikan. Bahkan, kenaikannya tersebut lebih tinggi dibanding rata-rata harga minyak dunia sebelumnya.
"Iya (ketegangan Yaman), kalau saya boleh tunjukin, harga minyak dunia tuh seperti ini, jadi sedikit naik dalam sebulan. Tapi minggu ini stabil sebenarnya. Jadi inilah rata-rata yang sekarang," ujarnya di Warung Daun, Jakarta, Sabtu (28/3/2015).
Dia mengatakan, pemerintah memutuskan untuk menaikkan harga BBM sebesar Rp500 per liter lantaran tren kenaikan harga minyak dunia dalam sebulan terakhir lebih besar dibanding sebelumnya. Selain itu, kenaikan ini juga dipicu oleh depresiasi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD).
Kondisi ini berbeda saat pemerintah menaikkan harga BBM Rp200 per liter pada periode lalu. "Karena kita kan menyetok BBM satu bulan. Waktu naik Rp200 per liter, kenaikan harga minyak dunia sedikit, nah kalau sekarang agak besar. Jadi lebih tinggi rata-rata harga minyak dunianya. Plus ada pelemahan rupiah," pungkasnya.
Hal tersebut disampaikan Pelaksana Tugas (Plt) Dirjen Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) I Gusti Nyoman Wiratmaja. Dia mengatakan, harga minyak dunia dalam sebulan terakhir mengalami tren kenaikan. Bahkan, kenaikannya tersebut lebih tinggi dibanding rata-rata harga minyak dunia sebelumnya.
"Iya (ketegangan Yaman), kalau saya boleh tunjukin, harga minyak dunia tuh seperti ini, jadi sedikit naik dalam sebulan. Tapi minggu ini stabil sebenarnya. Jadi inilah rata-rata yang sekarang," ujarnya di Warung Daun, Jakarta, Sabtu (28/3/2015).
Dia mengatakan, pemerintah memutuskan untuk menaikkan harga BBM sebesar Rp500 per liter lantaran tren kenaikan harga minyak dunia dalam sebulan terakhir lebih besar dibanding sebelumnya. Selain itu, kenaikan ini juga dipicu oleh depresiasi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD).
Kondisi ini berbeda saat pemerintah menaikkan harga BBM Rp200 per liter pada periode lalu. "Karena kita kan menyetok BBM satu bulan. Waktu naik Rp200 per liter, kenaikan harga minyak dunia sedikit, nah kalau sekarang agak besar. Jadi lebih tinggi rata-rata harga minyak dunianya. Plus ada pelemahan rupiah," pungkasnya.
(dmd)