PLN Masih Butuh Rp21 Triliun Tuntaskan 10.000 MW
A
A
A
DEPOK - PT PLN (persero) menegaskan masih membutuhkan dana Rp21 triliun guna menyelesaikan mangkraknya program percepatan pembangkit listrik 10.000 megawatt (MW).
Direktur PLN Nasri Sebayang mengatakan, biaya sebesar itu hanya untuk menyelesaikan proyek pembangkit listrik 10.000 MW yang belum rampung.
Sementara untuk kebutuhan investasi tahun ini sebesar Rp60 triliun, didapat dari pemerintah sebesar 15% dan dana internal PLN sebesar 50%, lalu sisanya dari pinjaman.
"Tahun investasi Rp60 triliun. Sedangkan tahun depan investasi lebih besar," kata dia di Balairung Universitas Indonesia (UI), Depok, Senin (30/3/2015).
Menurut dia, perseroan pada tahun ini mempersiapkan kebutuhan megaproyek 35.000 MW dan menyelesaikan proyek pembangkit yang masih belum selesai. Sedangkan tahun depan ditaksir butuh biaya lebih besar mencapai lebih dari Rp100 triliun untuk memulai proyek 35.000 MW.
"Tahun depan (biaya) akan lebih besar. Pasti akan lebih dari Rp100 triliun," ungkap dia.
Sebagai informasi, PLN mendapatkan tugas dari pemerintah untuk menyelesaikan proyek percepatan pembangkit listrik 10.000 MW dan megaproyek pembangkit listrik 35.000 MW dengan porsi 10.000 MW miliknya dan 25.000 MW diserahkan swasta.
(Baca: Pemerintah Buka Kesempatan Swasta Bangun Transmisi Listrik)
Direktur PLN Nasri Sebayang mengatakan, biaya sebesar itu hanya untuk menyelesaikan proyek pembangkit listrik 10.000 MW yang belum rampung.
Sementara untuk kebutuhan investasi tahun ini sebesar Rp60 triliun, didapat dari pemerintah sebesar 15% dan dana internal PLN sebesar 50%, lalu sisanya dari pinjaman.
"Tahun investasi Rp60 triliun. Sedangkan tahun depan investasi lebih besar," kata dia di Balairung Universitas Indonesia (UI), Depok, Senin (30/3/2015).
Menurut dia, perseroan pada tahun ini mempersiapkan kebutuhan megaproyek 35.000 MW dan menyelesaikan proyek pembangkit yang masih belum selesai. Sedangkan tahun depan ditaksir butuh biaya lebih besar mencapai lebih dari Rp100 triliun untuk memulai proyek 35.000 MW.
"Tahun depan (biaya) akan lebih besar. Pasti akan lebih dari Rp100 triliun," ungkap dia.
Sebagai informasi, PLN mendapatkan tugas dari pemerintah untuk menyelesaikan proyek percepatan pembangkit listrik 10.000 MW dan megaproyek pembangkit listrik 35.000 MW dengan porsi 10.000 MW miliknya dan 25.000 MW diserahkan swasta.
(Baca: Pemerintah Buka Kesempatan Swasta Bangun Transmisi Listrik)
(rna)