BEI Dorong Investasi dari Kawasan Indonesia Timur
A
A
A
JAKARTA - Direktur Pengembangan PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Frederica Widyasari Dewi mengemukakan, sebagai self regulatory organizations (SRO) pihaknya berupaya meningkatkan partisipasi investor domestik. Potensi besar yang belum banyak tersentuh adalah kawasan Indonesia timur.
“Kita harus meningkatkan partisipasi investor domestik. Selain banyak orang Indonesia yang menikmati pertumbuhan pasar modal, juga untuk menjaga kestabilan market kita,” paparnya saat ditemui koran SINDO, di Jakarta Senin (30/3/2015).
Dia menuturkan, saat ini kepemilikan saham di Indonesia 65% masih dipegang investor asing. Hal tersebut karena investor asing sifatnya lebih longterm investment. “Tetapi kalau dari aktivitas transaksi di pasar modal, investor domestik lebih dominan,” jelasnya.
BEI melihat potensi yang ada di wilayah timur Indonesia. Sebab, jumlah investor di wilayah tersebut masih sedikit. “Potensi di Indonesia timur masih cukup besar. Kita sudah membuka kantor perwakilan di Kota Manado, Bali, dan Jayapura untuk memudahkan akses mereka,” imbuhnya.
Menurut Frederica, BEI akan terus berupaya meningkatkan pengetahuan investasi di daerah timur dan melakukan sosialisasi secara simultan. “Kita sifatnya lebih menjemput bola. Kita datang ke daerah-daerah pedalaman, karena masih banyak di antara mereka yang belum mengetahui investasi di pasar modal,” terangnya.
Dia mengakui, hal tersebut tidak mudah. Karena banyak faktor-faktor yang datang dari daerah. Hal tersebut harus disikapi lebih mendalam. “Terutama karakteristik dari masyarakat yang berbeda-beda dari setiap daerah,” pungkasnya.
“Kita harus meningkatkan partisipasi investor domestik. Selain banyak orang Indonesia yang menikmati pertumbuhan pasar modal, juga untuk menjaga kestabilan market kita,” paparnya saat ditemui koran SINDO, di Jakarta Senin (30/3/2015).
Dia menuturkan, saat ini kepemilikan saham di Indonesia 65% masih dipegang investor asing. Hal tersebut karena investor asing sifatnya lebih longterm investment. “Tetapi kalau dari aktivitas transaksi di pasar modal, investor domestik lebih dominan,” jelasnya.
BEI melihat potensi yang ada di wilayah timur Indonesia. Sebab, jumlah investor di wilayah tersebut masih sedikit. “Potensi di Indonesia timur masih cukup besar. Kita sudah membuka kantor perwakilan di Kota Manado, Bali, dan Jayapura untuk memudahkan akses mereka,” imbuhnya.
Menurut Frederica, BEI akan terus berupaya meningkatkan pengetahuan investasi di daerah timur dan melakukan sosialisasi secara simultan. “Kita sifatnya lebih menjemput bola. Kita datang ke daerah-daerah pedalaman, karena masih banyak di antara mereka yang belum mengetahui investasi di pasar modal,” terangnya.
Dia mengakui, hal tersebut tidak mudah. Karena banyak faktor-faktor yang datang dari daerah. Hal tersebut harus disikapi lebih mendalam. “Terutama karakteristik dari masyarakat yang berbeda-beda dari setiap daerah,” pungkasnya.
(dmd)