KSEI Dorong Pengembangan Infrastruktur Pasar Modal

Selasa, 31 Maret 2015 - 09:36 WIB
KSEI Dorong Pengembangan Infrastruktur Pasar Modal
KSEI Dorong Pengembangan Infrastruktur Pasar Modal
A A A
JAKARTA - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) melakukan perluasan kerja sama cobranding acuan kepemilikan sekuritas (AKSes).

Salah satu upaya KSEI untuk membangun infrastruktur ini adalah dengan melakukan sinergi di industri perbankan Direktur Utama KSEI Margeret M Tang mengatakan, KSEI bekerja sama dengan PT Bank permata Tbk (Permata Bank) dan PT Trimegah Securities Tbk (Trimegah) dalam perluasan AKSes, berupa fasilitas instruksi penarikan dana melalui anjungan tunai mandiri (ATM).

”Kita menggunakan perbankan karena jaringan perbankan telah mapan dan secara luas dapat menjangkau masyarakat terpencil,” ujarnya dalam acara kerja sama co-branding fasilitas akses KSEI di Jakarta kemarin.

Menurutnya, dengan memanfaatkan infrastruktur yang ada di perbankan, fasilitas AKSes dapat menjadi penghubung (hub ) finansial bagi para pelaku di industri pasar modal dan masyarakat yang berperan sebagai investor. Pengembangan fitur ini pada tahun ini akan ditingkatkan fungsinya, sehingga investor tidak hanya memperoleh informasi, namun juga dapat meneruskan instruksi dalam berinvestasi di pasar modal.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nurhaida mengatakan, pengembangan infrastruktur dalam pasar modal dirasa penting, pasalnya hal tersebut dapat mendukung visi OJK untuk melakukan pendalaman pasar (market deepening ).

”Terdapat tiga dasar utama untuk menjalankan market deepening , yaitu didorong dari sisi supply , demand dan infrastruktur,” tandasnya. Dia memaparkan, yang dimaksud sisi suplai yaitu peningkatan jumlah emiten dan keragaman produk investasi, sedangkan sisi permintaan adalah peningkatan jumlah investor.

Di sisi lain, peraturan di pasar modal harus didukung oleh infrastruktur yang mumpuni. Diakui bahwa infrastruktur pasar modal yang berada diwilayah barat belum mumpuni. Padahal, wilayah timur masih memiliki potensi yang besar untuk pengembangan pasar modal.

Dengan demikian, kerja sama dengan perbankan dapat menjadi pendorong untuk memenuhi kebutuhan infrastruktur pasar modal Indonesia.

Arsy ani s
(ftr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5202 seconds (0.1#10.140)