Bangun Pembangkit Listrik, Sinar Mas Dapat Kredit Rp6,63 T
A
A
A
JAKARTA - Sinar Mas Group melalui anak usahanya, PT Dian Swastika Sentosa Tbk (DSSA), memperoleh pembiayaan sebesar USD510 juta atau setara Rp6,63 triliun (kurs Rp13.000/ USD) dari China Development Bank (CDB).
Vice Chairman Sinar Mas Franky O Widjaja menyatakan, perseroan memang pada tahun ini akan fokus untuk mendanai ekspansi bisnis anak usahanya di sektor energi. Melalui DSSA, perseroan akan membangun pembangkit listrik di wilayah Sumatera Selatan dan Sulawesi Selatan. ”Kesepakatan ini sekaligus memperluas cakupannya di sektor lain yang berada di bawah pilar usaha Sinar Mas,” kata Franky dalam keterangan rilisnya di Jakarta kemarin.
Melalui dana pinjaman sebesar USD510 juta dari CBD, perseroan akan mengalokasikannya untuk pembangunan pembangkit listrik Mulut Tambang, Sumsel- 5, Musi Banyuasin, berkapasitas 1x300 megawatt( MW) senilai USD480 juta dan pembangkit listrik Kendari-3, berkapasitas 2x50 MW sebesar USD200 juta.
Franky juga mengungkapkan, langkah perseroan mengupayakan pembiayaan untuk membangun pembangkit listrik merupakan komitmen Sinar Mas dalam mendukung program pembangkit listrik pemerintah sebesar 35.000 MW dalam lima tahun ke depan.
Sebagai catatan, pada awal tahun ini Dian Swastatika Sentosa telah membentuk perusahaan baru bernama PT DSSP Power Kendari dengan modal dasar Rp200 miliar. Corporate Secretary Dian Swastatika Sentosa Hermawan Tarjono mengatakan bahwa pada 21 Januari 2015 kedua anak usaha perseroan dengan kepemilikan langsung lebih dari 99% telah mendirikan PT DSSP Power Kendari.
Kedua anak usaha perusahaan tersebut, yaitu PT DSSE Energi Mas Utama dan PT DSSP Power Kendari. ”Pendirian PT DSSP Power Kendari ini dimaksudkan untuk mengantisipasi pelaksanaan proyek pembangkit listrik baru,” katanya.
PT DSSP Power Kendari memiliki modal dasar sebesar Rp200 miliar dengan modal ditempatkan dan disetor sebesar Rp60 miliar yang terbagi atas 60.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp1juta perlembar saham.
Struktur pemegang saham PT DSSP Power Kendari terdiri dari PT DSSP Power Sakti sebanyak 59.990 lembar saham dan PT DSSE Energy Mas Utama dengan kepemilikan 10 lembar saham.
Heru febrianto
Vice Chairman Sinar Mas Franky O Widjaja menyatakan, perseroan memang pada tahun ini akan fokus untuk mendanai ekspansi bisnis anak usahanya di sektor energi. Melalui DSSA, perseroan akan membangun pembangkit listrik di wilayah Sumatera Selatan dan Sulawesi Selatan. ”Kesepakatan ini sekaligus memperluas cakupannya di sektor lain yang berada di bawah pilar usaha Sinar Mas,” kata Franky dalam keterangan rilisnya di Jakarta kemarin.
Melalui dana pinjaman sebesar USD510 juta dari CBD, perseroan akan mengalokasikannya untuk pembangunan pembangkit listrik Mulut Tambang, Sumsel- 5, Musi Banyuasin, berkapasitas 1x300 megawatt( MW) senilai USD480 juta dan pembangkit listrik Kendari-3, berkapasitas 2x50 MW sebesar USD200 juta.
Franky juga mengungkapkan, langkah perseroan mengupayakan pembiayaan untuk membangun pembangkit listrik merupakan komitmen Sinar Mas dalam mendukung program pembangkit listrik pemerintah sebesar 35.000 MW dalam lima tahun ke depan.
Sebagai catatan, pada awal tahun ini Dian Swastatika Sentosa telah membentuk perusahaan baru bernama PT DSSP Power Kendari dengan modal dasar Rp200 miliar. Corporate Secretary Dian Swastatika Sentosa Hermawan Tarjono mengatakan bahwa pada 21 Januari 2015 kedua anak usaha perseroan dengan kepemilikan langsung lebih dari 99% telah mendirikan PT DSSP Power Kendari.
Kedua anak usaha perusahaan tersebut, yaitu PT DSSE Energi Mas Utama dan PT DSSP Power Kendari. ”Pendirian PT DSSP Power Kendari ini dimaksudkan untuk mengantisipasi pelaksanaan proyek pembangkit listrik baru,” katanya.
PT DSSP Power Kendari memiliki modal dasar sebesar Rp200 miliar dengan modal ditempatkan dan disetor sebesar Rp60 miliar yang terbagi atas 60.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp1juta perlembar saham.
Struktur pemegang saham PT DSSP Power Kendari terdiri dari PT DSSP Power Sakti sebanyak 59.990 lembar saham dan PT DSSE Energy Mas Utama dengan kepemilikan 10 lembar saham.
Heru febrianto
(ftr)