Pertamina Seharusnya Bisa Berhemat dari Elpiji
A
A
A
JAKARTA - Ketua Komisi VII DPR Kardaya Warnika menegaskan, PT Pertamina (persero) seharusnya mampu menekan pengeluaran perusahaan untuk elpiji 12 kg jika harganya bisa ditekan.
Hal tersebut tentunya akan membuat frekuensi beli masyarakat rendah, sehingga Pertamina dapat menekan produksi dan lebih hemat dalam pengeluaran produksi elpiji 12 kg.
"Biaya Pertamina untuk mengadakan elpiji 12 kg itu, perkilonya jadi lebih murah dibanding 3 kg. Misalnya harga elpiji 12 kg, Rp300 ribu, terus harga elpiji 3 kg pertabung Rp150 ribu. Kan kita harus beli sekitar empat tabung elpiji 3 kg untuk elpiji 12 kg, itu makan biaya Rp600 ribu kan," ujar dia kepada Sindonews di Jakarta, Jumat (3/4/2015).
Jadi, hal tersebut memang saling berkaitan dan tidak pernah dipikirkan pemerintah sebagai pemegang kebijakan. Maka Pertamina harus mulai memikirkan hal ini.
"Kalau upaya atau memperbesar selisih harga antara elpiji 12 kg dan elpiji 3 kg itu makin diperbesar, tidak akan ada pendapatan yang didapat negara, malah kerugiannya makin besar," pungkas Kardaya.
Hal tersebut tentunya akan membuat frekuensi beli masyarakat rendah, sehingga Pertamina dapat menekan produksi dan lebih hemat dalam pengeluaran produksi elpiji 12 kg.
"Biaya Pertamina untuk mengadakan elpiji 12 kg itu, perkilonya jadi lebih murah dibanding 3 kg. Misalnya harga elpiji 12 kg, Rp300 ribu, terus harga elpiji 3 kg pertabung Rp150 ribu. Kan kita harus beli sekitar empat tabung elpiji 3 kg untuk elpiji 12 kg, itu makan biaya Rp600 ribu kan," ujar dia kepada Sindonews di Jakarta, Jumat (3/4/2015).
Jadi, hal tersebut memang saling berkaitan dan tidak pernah dipikirkan pemerintah sebagai pemegang kebijakan. Maka Pertamina harus mulai memikirkan hal ini.
"Kalau upaya atau memperbesar selisih harga antara elpiji 12 kg dan elpiji 3 kg itu makin diperbesar, tidak akan ada pendapatan yang didapat negara, malah kerugiannya makin besar," pungkas Kardaya.
(izz)