YLKI: Pengguna Elpiji 12 Kg Turun 30%
A
A
A
JAKARTA - Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi mengatakan, penggunaan elpiji 12 kg sudah berkurang 30%, lantaran terjadi migrasi ke elpiji 3 kg.
"Itu setelah kenaikan beruntun ya, pengurangannya segitu. Dengan 30% yang hilang ini kan rata-rata semua hijrah ke elpij 3 kg. Sehingga kalau sekarang terjadi kelangkaan elpiji 3 kg, itu benar karena terambil dari elpiji 12 kg," katanya saat dihubungi Sindonews di Jakarrta, Jumat (3/4/2015).
Menurutnya, elpiji 3 kg akan terjadi kelangkaan jika masyarakat terus melakukan migrasi secara besar-besaran. Migrasi ini terjadi ketika orang yang biasa menggunakan elpiji 12 kg pindah ke elpiji 3 kg.
Pasalnya, harga elpiji 12 kg yang tidak terkendali saat ini membuat masyarakat bingung untuk membelinya sementara kebutuhan pokok lainnya juga makin mahal. (Baca: Masyarakat Kaget Harga Elpiji 12 Kg Naik Diam-diam).
"Dengan perpindahan penggunaan dari sekarang fenomenanya begini, banyak orang yang beramai-ramai pindah ke elpiji 3 kg sehingga menimbulkan kelangkaan di elpiji 3 kg karena semua rata-rata meninggalkan elpiji 12 kg lantaran sudah mahal harganya," terang dia.
Ujung-ujungnya, lanjut dia, pemerintah harus turun tangan untuk mengkoordinasikan supaya elpiji 3 kg ini tidak semakin terpepet. "Jadi pemerintah menurut saya harus mengkoordinaksikan bagaimana elpiji 3 kg itu tidak semakin langka dan terpepet," pungkas Tulus.
Seperti diberitakan sebelumnya, Pertamina diam-diam telah menaikkan harga elpiji 12 kg sebesar Rp666,67 per kg atau sekitar Rp8.000 per tabung. Kenaikan harga tersebut mulai berlaku hari ini.
Direktur Pemasaran dan Niaga PT Pertamina Ahmad Bambang mengungkapkan, kenaikan harga tersebut dipicu oleh kerugian yang dialami perseroan akibat harga BBM yang tidak mencapai harga keekonomian.
"Premium Jamali dan non-Jamali sesuai keterangan Dirjen Migas dihadapan Komisi VII kemarin masih minus Rp600 per liter. Kalau dikalikan 80 juta liter per hari jadi rugi berapa? Sedangkan untuk solar disebutkan impas, artinya Pertamina tidak mendapatkan apa-apa," ucapnya kepada Sindonews di Jakarta, Rabu (1/3/2015).
(Baca: Diam-diam Pertamina Naikkan Harga Elpiji 12 Kg)
"Itu setelah kenaikan beruntun ya, pengurangannya segitu. Dengan 30% yang hilang ini kan rata-rata semua hijrah ke elpij 3 kg. Sehingga kalau sekarang terjadi kelangkaan elpiji 3 kg, itu benar karena terambil dari elpiji 12 kg," katanya saat dihubungi Sindonews di Jakarrta, Jumat (3/4/2015).
Menurutnya, elpiji 3 kg akan terjadi kelangkaan jika masyarakat terus melakukan migrasi secara besar-besaran. Migrasi ini terjadi ketika orang yang biasa menggunakan elpiji 12 kg pindah ke elpiji 3 kg.
Pasalnya, harga elpiji 12 kg yang tidak terkendali saat ini membuat masyarakat bingung untuk membelinya sementara kebutuhan pokok lainnya juga makin mahal. (Baca: Masyarakat Kaget Harga Elpiji 12 Kg Naik Diam-diam).
"Dengan perpindahan penggunaan dari sekarang fenomenanya begini, banyak orang yang beramai-ramai pindah ke elpiji 3 kg sehingga menimbulkan kelangkaan di elpiji 3 kg karena semua rata-rata meninggalkan elpiji 12 kg lantaran sudah mahal harganya," terang dia.
Ujung-ujungnya, lanjut dia, pemerintah harus turun tangan untuk mengkoordinasikan supaya elpiji 3 kg ini tidak semakin terpepet. "Jadi pemerintah menurut saya harus mengkoordinaksikan bagaimana elpiji 3 kg itu tidak semakin langka dan terpepet," pungkas Tulus.
Seperti diberitakan sebelumnya, Pertamina diam-diam telah menaikkan harga elpiji 12 kg sebesar Rp666,67 per kg atau sekitar Rp8.000 per tabung. Kenaikan harga tersebut mulai berlaku hari ini.
Direktur Pemasaran dan Niaga PT Pertamina Ahmad Bambang mengungkapkan, kenaikan harga tersebut dipicu oleh kerugian yang dialami perseroan akibat harga BBM yang tidak mencapai harga keekonomian.
"Premium Jamali dan non-Jamali sesuai keterangan Dirjen Migas dihadapan Komisi VII kemarin masih minus Rp600 per liter. Kalau dikalikan 80 juta liter per hari jadi rugi berapa? Sedangkan untuk solar disebutkan impas, artinya Pertamina tidak mendapatkan apa-apa," ucapnya kepada Sindonews di Jakarta, Rabu (1/3/2015).
(Baca: Diam-diam Pertamina Naikkan Harga Elpiji 12 Kg)
(izz)