AP II Raih Pinjaman Rp1,5 T
A
A
A
JAKARTA - PT Angkasa Pura II (AP II) memperoleh fasilitas pinjaman sebesar Rp1,5 triliun dari Indonesia Eximbank. Fasilitas pembiayaan tersebut diproyeksikan untuk pendanaan pengembangan bandara,khususnya Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
Direktur Utama Angkasa Pura II Budi Karya Sumadi menjelaskan, kerja sama dengan Indonesia Eximbank ini bertujuan untuk pengembangan bandarabandara di bawah lingkungan AP II, sehingga dapat mengimbangi pertumbuhan industri penerbangan nasional yang cukup signifikan. ”Dukungan yang diberikan oleh Indonesia Eximbank ini merupakan bentuk apresiasi bagi AP II,” kata Budi di Jakarta, Kamis (2/4).
Saat ini AP II tengah mengembangkan hampir seluruh bandara yang dikelola. Khusus pengembangan Bandara Internasional Soekarno-Hatta, dibutuhkan dana sedikitnya Rp26 triliun untuk periode 2007 hingga 2020. Budi mengungkapkan, di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, perseroan saat ini tengah membangun Terminal 3 Ultimate berkapasitas 25 juta penumpang per tahun, dan mengembangkan Terminal 1 dan 2 menjadi masing-masing berkapasitas 18 juta penumpang per tahun.
Selain itu, akan dilaksanakan juga pembangunan stasiun kereta dan integrated building yang di antaranya terdiri dari area komersial, parkir kendaraan, perkantoran, dan hotel. Menurut Budi, pengembangan tidak hanya secara fisik namun juga pembenahan pelayanan bagi pengguna jasa sehingga tercipta smile airport, di mana pengguna jasa dapat merasakan pelayanan yang berkualitas.
”Untuk pendanaan pengembangan, AP II membuka opsi pendanaan sebesar Rp6 triliun dari pihak eksternal seperti perbankan, lembaga keuangan non-bank, dan sumber lainnya,” ungkap Budi. Sementara, Direktur Eksekutif Indonesia Eximbank Ngalim Sawega menuturkan, hubungan antara Indonesia Eximbank dengan AP II bukan sebatas kreditur dan debitur. ”Tetapi lebih dari itu, hubungan ini demi kemajuan pengembangan bandara di Indonesia khususnya yang berada di bawah lingkungan AP II,” tegasnya.
Heru febrianto
Direktur Utama Angkasa Pura II Budi Karya Sumadi menjelaskan, kerja sama dengan Indonesia Eximbank ini bertujuan untuk pengembangan bandarabandara di bawah lingkungan AP II, sehingga dapat mengimbangi pertumbuhan industri penerbangan nasional yang cukup signifikan. ”Dukungan yang diberikan oleh Indonesia Eximbank ini merupakan bentuk apresiasi bagi AP II,” kata Budi di Jakarta, Kamis (2/4).
Saat ini AP II tengah mengembangkan hampir seluruh bandara yang dikelola. Khusus pengembangan Bandara Internasional Soekarno-Hatta, dibutuhkan dana sedikitnya Rp26 triliun untuk periode 2007 hingga 2020. Budi mengungkapkan, di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, perseroan saat ini tengah membangun Terminal 3 Ultimate berkapasitas 25 juta penumpang per tahun, dan mengembangkan Terminal 1 dan 2 menjadi masing-masing berkapasitas 18 juta penumpang per tahun.
Selain itu, akan dilaksanakan juga pembangunan stasiun kereta dan integrated building yang di antaranya terdiri dari area komersial, parkir kendaraan, perkantoran, dan hotel. Menurut Budi, pengembangan tidak hanya secara fisik namun juga pembenahan pelayanan bagi pengguna jasa sehingga tercipta smile airport, di mana pengguna jasa dapat merasakan pelayanan yang berkualitas.
”Untuk pendanaan pengembangan, AP II membuka opsi pendanaan sebesar Rp6 triliun dari pihak eksternal seperti perbankan, lembaga keuangan non-bank, dan sumber lainnya,” ungkap Budi. Sementara, Direktur Eksekutif Indonesia Eximbank Ngalim Sawega menuturkan, hubungan antara Indonesia Eximbank dengan AP II bukan sebatas kreditur dan debitur. ”Tetapi lebih dari itu, hubungan ini demi kemajuan pengembangan bandara di Indonesia khususnya yang berada di bawah lingkungan AP II,” tegasnya.
Heru febrianto
(bbg)