Imbas Elpiji 12 Naik, Subsidi Makin Membengkak
A
A
A
JAKARTA - Wakil Ketua Komisi VII Satya W Yudha menyatakan kenaikan harga elpiji 12 kilogram (kg) akan memberi imbas pada subsidi 3 kg lantaran kenaikan tersebut akan meningkatkan migrasi ke elpiji bersubsidi.
Menurut dia, jika penggunaan elpiji 3 kg membengkak akan memberi imbas ke subsidi negara, sehingga anggaran negara akan semakin terbebani.
"Memang nampak sederhana, mereka menaikan 12 kg kapan saja bisa, tapi akibatnya (migrasi ke 3 kg). Risikonya bahwa membengkaknya subsidi elpiji 3 kg akhirnya pada keuangan negara yang menjadi terbebani," ujarnya di Jakarta, Sabtu (4/4/2015)
Pemerintah, ujar Satya, nampak melupakan bahwa ini merupaka satu komoditas dengan dua harga, di mana elpiji 3 kg merupakan barang subsidi.
"Masyarakat makin banyak yang pindah ke 3 kg, terus pemerintah menambahkan subsidinya, saya yakin itu akan membengkak," pungkas dia.
Bahkan, dia memperkirakan, akibat migrasi konsumsi elpiji nonsubsidi ke subsidi akan membuat besarannya melebihi BBM karena gas elpiji merupakan komoditi pokok masyarakat.
Menurut dia, jika penggunaan elpiji 3 kg membengkak akan memberi imbas ke subsidi negara, sehingga anggaran negara akan semakin terbebani.
"Memang nampak sederhana, mereka menaikan 12 kg kapan saja bisa, tapi akibatnya (migrasi ke 3 kg). Risikonya bahwa membengkaknya subsidi elpiji 3 kg akhirnya pada keuangan negara yang menjadi terbebani," ujarnya di Jakarta, Sabtu (4/4/2015)
Pemerintah, ujar Satya, nampak melupakan bahwa ini merupaka satu komoditas dengan dua harga, di mana elpiji 3 kg merupakan barang subsidi.
"Masyarakat makin banyak yang pindah ke 3 kg, terus pemerintah menambahkan subsidinya, saya yakin itu akan membengkak," pungkas dia.
Bahkan, dia memperkirakan, akibat migrasi konsumsi elpiji nonsubsidi ke subsidi akan membuat besarannya melebihi BBM karena gas elpiji merupakan komoditi pokok masyarakat.
(rna)