Suzuki Bangun Pabrik Kedua di Myanmar

Minggu, 05 April 2015 - 09:45 WIB
Suzuki Bangun Pabrik...
Suzuki Bangun Pabrik Kedua di Myanmar
A A A
TOKYO - Perusahaan automotif Jepang, Suzuki, berencana menginvestasikan puluhan juta dolar untuk membangun pabrik kedua di Myanmar. Langkah ini dilakukan agar Suzuki memiliki pijakan yang kuat di pasar yang terus tumbuh tersebut.

“Produsen mobil kecil itu telah memperoleh lahan 20 hektare di zona ekonomi khusus Thilawa di tenggara Yangon untuk membangun pabrik baru tersebut,” ungkap laporan harian bisnis Nikkeikemarin. Pembangunan pabrik baru itu diperkirakan dimulai tahun ini, dengan fasilitas mulai beroperasi pada 2017. Suzuki akan menginvestasikan beberapa miliar yen dan mempekerjakan sekitar 300 pegawai untuk menambah output Suzuki di Myanmar hingga lebih dari lima kali lipat.

Di pabrik baru tersebut Suzuki akan memproduksi sekitar 10.000 mobil per tahun, termasuk Ertiga, dengan merakit suku cadang yang diimpor. Suzuki awalnya memulaiproduksidinegara itu pada 1999 melalui perusahaan patungan lokal tapi kemudian keluar pada 2010 akibat krisis politik di negara itu. Perusahaan kembali produksi di negara itu pada 2013 setelah proses demokratisasi dimulai dan sekarang memproduksi truk mini Carry sebanyak 150 unit per bulan di pabrik mobil satu-satunya di Myanmar.

Sejumlah perusahaan asing ingin masuk ke Myanmar sejak pemerintahan sipil pada 2011 membuka banyak peluang setelah beberapa dekade pemerintahan junta militer. Myanmar sangat membutuhkan investasi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi setelah pemerintahan sipil berdiri. Tidak seperti negara-negara Barat, Jepang tetap mempertahankan hubungan dagang dan dialog dengan Myanmar selama pemerintahan junta.

Nissan merupakansalahsatudari beberapa perusahaan Jepang yang berinvestasi diMyanmar, meskipun maskapai All Nippon Airways( ANA) tahun lalu mencabut rencana untuk membeli 49% saham di maskapai Myanmar dengan alasan persaingan yang semakin ketat di negara itu. Sementara, Toyota juga berencana menginvestasikan USD1,3 miliar untuk membangun pabrik baru di China dan Meksiko.

Ini merupakan investasibesarpertamadalamlimatahun. Langkah ini untuk mendorong kapasitas produksi hingga sekitar 300.000 unit per tahun untuk mampu berkompetisi dengan para pesaing global. “Perusahaan automotif terbesar dunia itu berencana mengucurkan sekitar USD1,3 miliar untuk fasilitas baru yang dibuka pada 2018 di China dan 2019 di Meksiko,” papar surat kabar Nikkei.

Ini akan menjadi investasi besar pertama Toyota sejak perusahaan mengoperasikan pabrik baru di Thailand pada 2013, saat mereka menghentikan konstruksi pabrik untuk fokus pada peningkatan laba. Pabrik Toyota di China akan dibangun di Kota Guangzhou, tempat Toyota memiliki perusahaan patungan dengan Guangzhou Automobile Group yang memproduksi mobil Yaris.

Pabrik itu akan memproduksi hingga 100.000 mobil per tahun. Saat ini Toyota berupaya menargetkan permintaan yang terus tumbuh dari kelas menengah di China dan ingin memperkuat pangsa pasarnya di sana dari 4% dengan menawarkan mobil berukuran kecil lebih banyak. Di Meksiko pabrik Toyota berada di negara bagian Guanajuato yang akan menghasilkan output 200.000 mobil per tahun.

Pabrik di negara itu akan memproduksi mobil sedan Corolla model baru untuk pasar Amerika Utara. Saat pabrik-pabrik baru itu mulai beroperasi, kapasitas produksi global Toyota mencapai 11 juta mobil. Toyota mempertahankan gelarnya sebagai produsen mobil terbesar dunia tahun lalu saat mengumumkan rekor penjualan 10,23 juta mobil, mengalahkan General Motors dan Volkswagen.

Sementara, Chief Executive Officer (CEO) Nissan Carlos Ghosn bertekad memasarkan mobil yang mampu melaju sendiri (self driving) di Jepang pada tahun depan. Menurutnya, berbagai tantangan teknologi dan hukum tetap ada tapi arah ke sana sudah pasti. “Akan ada produk Nissan di Jepang yang menggunakan teknologi kemudi otonom. Tentu saja saat Anda memiliki jenis teknologi ini, Anda juga ingin pasar Jepang menikmatinya sesegera mungkin,” ujarnya.

Syarifudin
(bbg)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0702 seconds (0.1#10.140)