Subsidi Premium Dihapus, Konsumen Beralih ke Pertamax
A
A
A
JAKARTA - PT Pertamina (persero) menegaskan penghapusan subsidi bahan bakar minyak (BBM) jenis premium secara bertahap membuat konsumen beralih ke BBM nonsubsidi jenis pertamax.
Hal itu lantaran, disparitas harga antara premium dengan pertamax tak lagi lebar. "Saya monitor harian kalau premium turun dari 84.000 kiloliter (kl), sekarang jadi 77.000 kiloliter," kata Vice President Fuel Marketing PT Pertamina Muhammad Iskandar di Jakarta, Senin (6/4/2015).
Menurut dia, akibat tipisnya disparitas tersebut membuat konsumsi premium menjadi berkurang 7.000 kiloliter (KL)/hari. Alhasil, konsumsi pertamax naik sebanyak 5.000 KL.
"Sisanya 2.000 KL dinikmati badan usaha lain, seperti Shell dan Total," kata dia.
Sebagaimana diketahui, selisih harga BBM jenis premium dengan pertamax tak lagi jauh setelah produk RON 88 naik sebesar Rp500 per liter dari sebelumnya Rp6.800 menjadi Rp7.400 di wilayah Jawa, Madura, Bali. Sedangkan di luar Jamali, naik menjadi Rp7.300/liter dari sebelumnya Rp6.700/liter.
Sementara harga pertamax Rp8.600, akibatnya disparitas harga tidak terlalu jauh membuat konsumsi premium turun mendongkrak konsumsi RON 92 atau pertamax.
Hal itu lantaran, disparitas harga antara premium dengan pertamax tak lagi lebar. "Saya monitor harian kalau premium turun dari 84.000 kiloliter (kl), sekarang jadi 77.000 kiloliter," kata Vice President Fuel Marketing PT Pertamina Muhammad Iskandar di Jakarta, Senin (6/4/2015).
Menurut dia, akibat tipisnya disparitas tersebut membuat konsumsi premium menjadi berkurang 7.000 kiloliter (KL)/hari. Alhasil, konsumsi pertamax naik sebanyak 5.000 KL.
"Sisanya 2.000 KL dinikmati badan usaha lain, seperti Shell dan Total," kata dia.
Sebagaimana diketahui, selisih harga BBM jenis premium dengan pertamax tak lagi jauh setelah produk RON 88 naik sebesar Rp500 per liter dari sebelumnya Rp6.800 menjadi Rp7.400 di wilayah Jawa, Madura, Bali. Sedangkan di luar Jamali, naik menjadi Rp7.300/liter dari sebelumnya Rp6.700/liter.
Sementara harga pertamax Rp8.600, akibatnya disparitas harga tidak terlalu jauh membuat konsumsi premium turun mendongkrak konsumsi RON 92 atau pertamax.
(rna)