Membangun Reputasi

Selasa, 07 April 2015 - 10:44 WIB
Membangun Reputasi
Membangun Reputasi
A A A
Reputasi berkaitan erat dengan bagaimana orang lain memersepsi Anda. Reputasi sering dihubungkan dengan nama baik seseorang, penilaian yang diberikan oleh orang lain dan bukan oleh diri sendiri.

Dengan demikian, apa yang Anda lakukan dan apa yang tidak Anda lakukan akan menentukan reputasi. Terkait dengan hal ini, ada beberapa fakta yang perlu diperhatikan jika ingin membangun reputasi. Fakta yang pertama adalah bahwa reputasi tidak dibangun hanya dalam semalam.

Butuh proses dan waktu yang panjang. Contohnya, dalam buku Built To Last, Jim Collins menuliskan perihal perusahaan kelas dunia yang membangun reputasi dalam kurun waktu tertentu. Perusahaan itu dilandasi nilai-nilai dasar yang dipegang teguh sehingga bisa bertahan sampai sekarang, melewati beberapa dekade waktu, berganti kepemimpinan, dan berkembang ke banyak negara.

Contoh lainnya adalah mendiang Lee Kuan Yew yang wafat baru-baru ini. Dia adalah contoh figur dengan reputasi kaliber dunia yang dibangun lewat proses panjang. Semasa muda sampai dengan wafatnya, Lee sangat bersemangat membangun cita-cita menjadikan Singapura sebagai sebuah negara yang siap bersanding di pentas dunia.

Meski hanya sebuah negara kecil, Lee berhasil membuat Singapura menjadi magnet dunia dan memiliki daya saing di tingkat global. Reputasinya sebagai pemimpin sudah tidak diragukan lagi karena terbukti dari hasilnya. Hasilnya tentu tidak terjadi dengan sekejap, butuh waktu dan proses.

Sebagaimana Anda menanam pohon, Anda perlu memupuk, menyinari, dan merawatnya, begitu pun halnya dengan reputasi. Fakta yang kedua adalah bahwa reputasi bisa hancur hanya dalam waktu semalam. Penyebab reputasi yang hancur biasanya adalah ketika seseorang kehilangan dasar, nilai atau prinsip yang baik dan benar.

Pada saat tersebut dia mulai bernegosiasi dengan apa yang diyakininya di awal. Akibatnya seseorang sering kali kalah dan mengorbankan idealisme serta nilai-nilai yang mendasar.

Kita mungkin bisa melihat contoh-contoh pemimpin dunia yang pada akhir masa jabatannya justru tidak mendapat respek yang sepantasnya lantaran keterlibatan mereka untuk memperkaya diri sendiri atau anggota keluarga dan kerabatnya, kebijakan-kebijakan yang tidak berpihak kepada rakyat, bahkan perilaku yang tidak menjadi contoh, dan sebagainya.

Reputasi yang hancur memang mahal sekali harganya karena proses pembentukan yang begitu panjang bisa hilang hanya dalam waktu sesaat. Reputasi adalah layaknya aset berharga yang kita miliki, meski tidak berwujud, harganya mungkin tidak dapat diukur dengan angka dan melebihi nilai aset yang lain.

Fakta berikutnya adalah bahwa reputasi sama dengan menepati janji. Seorang yang memiliki reputasi yang baik tidak akan pernah mengeluarkan janji yang tidak akan ditepati. Dalam istilah lain kita kenal dengan komitmen dan konsisten.

Apa yang sudah dikatakan, disepakati, atau dijanjikan akan dilakukan dan hal ini tidak hanya terjadi untuk sekali saja, tapi selalu demikian adanya setiap waktu sebagai bentuk konsistensi. Jadi, jika seorang pemimpin berjanji melakukan sesuatu hanya ketika dia ingin menjabat, tetapi melakukan hal yang berbeda ketika dia sudah menjabat, Anda boleh yakin bahwa reputasi pemimpin demikian tidak akan bertahan lama.

Reputasi adalah sesuatu yang tidak mudah dibangun. Ada usaha, ada komitmen, dan ada konsistensi di dalamnya. Semua elemen ini, melewati periode waktu tertentu, akan diuji dan ditempa untuk melahirkan reputasi yang tidak mudah rentan. Bagaimana dengan Anda? Apakah saat ini Anda sedang membangun reputasi yang baik di tempat Anda bekerja?

Apakah Anda serius dan sungguhsungguh dengan apa yang dikerjakan agar mencapai yang terbaik atau Anda bernegosiasi dengan situasi dan keadaan? Bila Anda seorang pemimpin, di pekerjaan, usaha atau pemerintahan, apakah Anda memiliki reputasi yang baik di mata tim Anda atau kolega Anda?

Apakah Anda percaya ungkapan ”do what you say you will do” dan selalu melakukannya? Apakah saat ini Anda sedang menyiram dan memberi pupuk pada pohon reputasi Anda atau malah sebaliknya Anda sedang menebang pohon reputasi tersebut?

Pertanyaan-pertanyaan itu mungkin bisa membantu Anda melakukan evaluasi diri untuk melihat sejauh mana Anda sudah membangun reputasi yang baik dalam kehidupan Anda saat ini. Salam transformasi!

Men Jung, MM
Author – Go To The Next Level! menjung@gmail.com @menjung
(ftr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4650 seconds (0.1#10.140)