BFI Finance Bidik Pembiayaan Rp11 Triliun
A
A
A
JAKARTA - PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) menargetkan pembiayaan sebesar Rp11 triliun pada tahun ini atau meningkat 18,28% dibandingkan capaian hingga akhir tahun lalu sebesar Rp9,3 triliun.
Direktur Pemasaran BFI Finance Sutadi mengatakan, perseroan optimistis pertumbuhan pembiayaan pada tahun ini akan lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya. Di sisi lain perseroan akan melakukan diversifikasi usaha di bidang pembiayaan multiguna usaha. ”OJK telahmengeluarkanregulasiuntuk memberikan produk multiguna, tidak hanya KPR tapi untuk pembiayaan multiguna lainnya seperti barang jasa untuk kebutuhan konsumtif bukan produktif,” kata Sutadi dalam jumpa persnya di Jakarta, kemarin.
Sebagai catatan, BFI Finance menawarkan pembiayaan untuk kendaraan baru, kendaraan bekas, dan KPR. Ke depan perseroan juga akan menawarkan produk multiguna, kredit investasi, dan modal kerja. Untuk tenor, kredit investasi di atas 24 bulan, sedangkan modal kerja selama 24 bulan. Sementara, Direktur Keuangan BFI Finance Sudjono menambahkan, pada kuartalI/2015 perseroan telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp2,7 triliun. Pembiayaan tersebut telah mencapai sekitar 24% dari target pembiayaan hingga akhir tahun ini sebesar Rp11 triliun.
”Hingga kuartal I/2015 kami telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp2,7 triliun, pembiayaan ini naik 11% dibandingkan tahun sebelumnya,” paparnya. Lebih lanjut dia menjelaskan, pada kuartal I/2015, perseroan mencatat pembiayaan mobil pada kuartal I/2015 ini dengan pertumbuhan14%. Pertumbuhan pembiayaan mobil tersebut turut didorong oleh peningkatan konsumen baru untuk pembiayaan mobil sebesar 9% pada tiga bulan pertama tahun ini.
Sedangkan, dari sisi pembiayaan kendaraan bermotor, terdapat pertumbuhan konsumen baru sebesar 11%. Adapun, nominal pembiayaan mengalami kenaikan 18%. Untuk konsumen lama (existing), pertumbuhan yang melakukan penambahan pembiayaan mencapai 17%. ”Adapun, untuk pembiayaan kepemilikan rumah (KPR), jumlah konsumen baru meningkat hingga dua kali lipat sedangkan nominal pembiayaan tumbuh 61%,” ujarnya.
Emiten pembiayaan tersebut membukukan laba bersih sebesar Rp597,09 miliar pada 2014 atau tumbuh 17,39% dibandingkan tahun sebelumnya Rp508,62 miliar. Presiden Direktur BFI Finance Francis Lay mengatakan, peningkatan laba bersih pada tahun lalu seiring dengan meningkatnya pendapatan perseroan.
” Pendapatan BFI Finance pada 2014 mencapai Rp2,29 triliun atau meningkat 21,16% dibandingkan tahun sebelumnya Rp1,89 triliun,” kata Francis. Sementara aset perseroan mencapai Rp9,67 triliun atau tumbuh 17,07% dibandingkan tahun sebelumnya Rp 8,29 triliun.
Heru febrianto
Direktur Pemasaran BFI Finance Sutadi mengatakan, perseroan optimistis pertumbuhan pembiayaan pada tahun ini akan lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya. Di sisi lain perseroan akan melakukan diversifikasi usaha di bidang pembiayaan multiguna usaha. ”OJK telahmengeluarkanregulasiuntuk memberikan produk multiguna, tidak hanya KPR tapi untuk pembiayaan multiguna lainnya seperti barang jasa untuk kebutuhan konsumtif bukan produktif,” kata Sutadi dalam jumpa persnya di Jakarta, kemarin.
Sebagai catatan, BFI Finance menawarkan pembiayaan untuk kendaraan baru, kendaraan bekas, dan KPR. Ke depan perseroan juga akan menawarkan produk multiguna, kredit investasi, dan modal kerja. Untuk tenor, kredit investasi di atas 24 bulan, sedangkan modal kerja selama 24 bulan. Sementara, Direktur Keuangan BFI Finance Sudjono menambahkan, pada kuartalI/2015 perseroan telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp2,7 triliun. Pembiayaan tersebut telah mencapai sekitar 24% dari target pembiayaan hingga akhir tahun ini sebesar Rp11 triliun.
”Hingga kuartal I/2015 kami telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp2,7 triliun, pembiayaan ini naik 11% dibandingkan tahun sebelumnya,” paparnya. Lebih lanjut dia menjelaskan, pada kuartal I/2015, perseroan mencatat pembiayaan mobil pada kuartal I/2015 ini dengan pertumbuhan14%. Pertumbuhan pembiayaan mobil tersebut turut didorong oleh peningkatan konsumen baru untuk pembiayaan mobil sebesar 9% pada tiga bulan pertama tahun ini.
Sedangkan, dari sisi pembiayaan kendaraan bermotor, terdapat pertumbuhan konsumen baru sebesar 11%. Adapun, nominal pembiayaan mengalami kenaikan 18%. Untuk konsumen lama (existing), pertumbuhan yang melakukan penambahan pembiayaan mencapai 17%. ”Adapun, untuk pembiayaan kepemilikan rumah (KPR), jumlah konsumen baru meningkat hingga dua kali lipat sedangkan nominal pembiayaan tumbuh 61%,” ujarnya.
Emiten pembiayaan tersebut membukukan laba bersih sebesar Rp597,09 miliar pada 2014 atau tumbuh 17,39% dibandingkan tahun sebelumnya Rp508,62 miliar. Presiden Direktur BFI Finance Francis Lay mengatakan, peningkatan laba bersih pada tahun lalu seiring dengan meningkatnya pendapatan perseroan.
” Pendapatan BFI Finance pada 2014 mencapai Rp2,29 triliun atau meningkat 21,16% dibandingkan tahun sebelumnya Rp1,89 triliun,” kata Francis. Sementara aset perseroan mencapai Rp9,67 triliun atau tumbuh 17,07% dibandingkan tahun sebelumnya Rp 8,29 triliun.
Heru febrianto
(ars)