Calon Direksi BEI Ini Dukung Privatisasi BUMN
A
A
A
JAKARTA - Bakal calon direksi Bursa Efek Indonesia (BEI) Tito Sulistyo mengaku mendukung upaya untuk melakukan privatisasi terhadap Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Sebab, privatisasi akan membuat perusahaan menjadi lebih baik.
Menurutnya, pemerintah seharusnya bisa melakukan upaya privatisasi tersebut saat kondisi pasar modal sedang menurun, bukan saat kondisinya bagus.
"Emiten agar kualitas menjadi lebih bagus salah satunya dengan privatisasi. Dilakukan justru pada saat pasar tidak baik, harus ada privatisasi. Bukan saat market sedang bagus dilakukan privatisasi. Saya akan duduk dan tidur di depan istana berikan dukungan privatisasi," ujarnya di gedung BEI, Jakarta, Selasa (14/4/2015).
Dia menjelaskan, melalui skema privatisasi akan membuat pasar modal Tanah Air menjadi lebih berkembang. Tito justru mempertanyakan sikap pemerintah yang tidak berani menutup kekurangan perusahaan dengan privatisasi.
"Faktanya berdasarkan studi yang saya lakukan, privatisasi meningkatkan efisiensi dan meningkatkan pendapatan perusahaan. Selain itu menambahkan jumlah pegawai," tegas dia.
Tito mengimbau, masyarakat dan pemerintah tidak perlu khawatir jika privatisasi menjadikan saham asing lebih dominan. Sebab, privatisasi BUMN diyakini dapat mengembangkan pasar modal, salah satunya melalui pencatatan saham perdana (Initial Public Offering/IPO).
"Memang kenapa saham asing? Dalam setiap perusahaan go public ada pemilik saham dwiwarna, yang tentukan pemilihan direksi dan dividen," pungkasnya.
Menurutnya, pemerintah seharusnya bisa melakukan upaya privatisasi tersebut saat kondisi pasar modal sedang menurun, bukan saat kondisinya bagus.
"Emiten agar kualitas menjadi lebih bagus salah satunya dengan privatisasi. Dilakukan justru pada saat pasar tidak baik, harus ada privatisasi. Bukan saat market sedang bagus dilakukan privatisasi. Saya akan duduk dan tidur di depan istana berikan dukungan privatisasi," ujarnya di gedung BEI, Jakarta, Selasa (14/4/2015).
Dia menjelaskan, melalui skema privatisasi akan membuat pasar modal Tanah Air menjadi lebih berkembang. Tito justru mempertanyakan sikap pemerintah yang tidak berani menutup kekurangan perusahaan dengan privatisasi.
"Faktanya berdasarkan studi yang saya lakukan, privatisasi meningkatkan efisiensi dan meningkatkan pendapatan perusahaan. Selain itu menambahkan jumlah pegawai," tegas dia.
Tito mengimbau, masyarakat dan pemerintah tidak perlu khawatir jika privatisasi menjadikan saham asing lebih dominan. Sebab, privatisasi BUMN diyakini dapat mengembangkan pasar modal, salah satunya melalui pencatatan saham perdana (Initial Public Offering/IPO).
"Memang kenapa saham asing? Dalam setiap perusahaan go public ada pemilik saham dwiwarna, yang tentukan pemilihan direksi dan dividen," pungkasnya.
(izz)