IHSG Diperkirakan Bergerak Mixed
A
A
A
JAKARTA - Analis Reliance Securities Lanjar Nafi memperkirakan laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini masih akan bergerak mixed, cenderung mencoba menguat dengan range pergerakan 5.400-5.480.
Dia menjelaskan, secara teknikal IHSG terlihat tertahan pada support MA50 meskipun break out support lower bollinger bands. Indikator Stochastic masih bergerak melemah terbatas mendekati area oversold dan indikator RSI memberikan kondisi momentum yang masih cukup negatif.
Bursa Asia diperkirakan bergerak mixed dengan mayoritas bergerak tertahan setelah bursa Hangseng terkoreksi hingga 1,62% pasca terbang mencapai titik tertinggi kemarin. Investor cenderung menunggu beberapa data ekonomi penting di China sebagai tolak ukur pertumbuhan ekonomi.
Sementara, IHSG kemarin kembali mengalami pelemahan 28,30 poin atau 0,52% dilevel 5.419,11. Pelemahan ini juga diiringi aksi jual investor asing sebesar 502,69 miliar rupiah sehingga pada empat hari ke belakang pada April. Investor asing telah mencatatkan net sell sebesar 1,62 triliun rupiah menghapus sekitar 80% dari capital inflow pada April 2015.
"Rupiah yang masih terdepresiasi terburuk setelah ringgit dan data ekonomi yang kurang begitu positif yang menjadi faktor meningkatnya capital out flow di awal kuartal II/2015. Tingkat suku bunga ditahan pada level 7,5% meningkatkan kekhawatiran pada pertumbuhan kredit baru di triwulan I/2015," ujarnya di Jakarta, Rabu (15/4/2015).
Sementara, Bursa Eropa diperkirakan dibuka mayoritas terkoreksi pasca pelemahan Nokia Oyj hingga 7% setelah merencanakan pembelian Alcatel lebih lanjut. Investor pun mencari aman menjelang pertemuan petinggi ECB dalam pembahasan kebijakan moneter termasih suku bunga.
"Sentimen selanjutnya yang akan menjadi fokus investor di antaranya data pinjaman baru, produk industri capital inflow, penjualan eceran dan GDP di China. Dari dalam negeri akan rilis data neraca perdagangan Indonesia yang diperkirakan mengalami peningkatan pada ekspor," pungkas Lanjar.
Dia menjelaskan, secara teknikal IHSG terlihat tertahan pada support MA50 meskipun break out support lower bollinger bands. Indikator Stochastic masih bergerak melemah terbatas mendekati area oversold dan indikator RSI memberikan kondisi momentum yang masih cukup negatif.
Bursa Asia diperkirakan bergerak mixed dengan mayoritas bergerak tertahan setelah bursa Hangseng terkoreksi hingga 1,62% pasca terbang mencapai titik tertinggi kemarin. Investor cenderung menunggu beberapa data ekonomi penting di China sebagai tolak ukur pertumbuhan ekonomi.
Sementara, IHSG kemarin kembali mengalami pelemahan 28,30 poin atau 0,52% dilevel 5.419,11. Pelemahan ini juga diiringi aksi jual investor asing sebesar 502,69 miliar rupiah sehingga pada empat hari ke belakang pada April. Investor asing telah mencatatkan net sell sebesar 1,62 triliun rupiah menghapus sekitar 80% dari capital inflow pada April 2015.
"Rupiah yang masih terdepresiasi terburuk setelah ringgit dan data ekonomi yang kurang begitu positif yang menjadi faktor meningkatnya capital out flow di awal kuartal II/2015. Tingkat suku bunga ditahan pada level 7,5% meningkatkan kekhawatiran pada pertumbuhan kredit baru di triwulan I/2015," ujarnya di Jakarta, Rabu (15/4/2015).
Sementara, Bursa Eropa diperkirakan dibuka mayoritas terkoreksi pasca pelemahan Nokia Oyj hingga 7% setelah merencanakan pembelian Alcatel lebih lanjut. Investor pun mencari aman menjelang pertemuan petinggi ECB dalam pembahasan kebijakan moneter termasih suku bunga.
"Sentimen selanjutnya yang akan menjadi fokus investor di antaranya data pinjaman baru, produk industri capital inflow, penjualan eceran dan GDP di China. Dari dalam negeri akan rilis data neraca perdagangan Indonesia yang diperkirakan mengalami peningkatan pada ekspor," pungkas Lanjar.
(izz)