Permintaan Galaxy S6 Melebihi Proyeksi

Kamis, 16 April 2015 - 09:04 WIB
Permintaan Galaxy S6 Melebihi Proyeksi
Permintaan Galaxy S6 Melebihi Proyeksi
A A A
SEOUL - Raksasa teknologi Korea Selatan (Korsel), Samsung Electronics Co Ltd, kemarin menyatakan bahwa permintaan untuk model smartphone Galaxy S6 lebih tinggi dibandingkan perkiraan awal.

Pernyataan Samsung ini muncul setelah penjelasan Kepala Mobile Samsung J.K. Shin bahwa ada keterbatasan suplai jangka pendek untuk model Galaxy S6. Para investor dan analis berpendapat, perangkat baru itu akan menciptakan momentum pendapatan besar dalam kuartal saat ini, saat smartphone itu mulai dijual secara global bulan ini.

”Meski di sana mungkin ada beberapa kesulitan untuk jangka pendek, kami akan melakukan segala cara untuk menjamin suplai cukup bagi para konsumen global kami,” ungkap pernyataan Samsung kepada kantor berita Reuters. Awal bulan ini dilaporkan, Samsung Electronics membukukan laba yang lebih baik dibandingkan proyeksi analis pada kuartal I/2015.

Itu terjadi karena naiknya permintaan terhadap memory chip yang menutupi penurunan penjualan smartphone . Raksasa elektronik Korsel itu memperkirakan laba operasional 5,9 triliun won pada kuartal I/2015. Proyeksi ini turun 30,5% dari tahun lalu, tapi lebih tinggi dari proyeksi rata-rata analis sekitar 5,5 triliun won dan naik 11,5% dari kuartal sebelumnya. ”Penjualan tampaknya akan mencapai 47 triliun won, turun 12,4% dari tahun lalu,” ungkap pernyataan Samsung, dikutip kantor berita AFP.

Pengumuman proyeksi laba ini muncul beberapa hari menjelang peluncuran smartphone terbaru Galaxy S6. Samsung berharap peluncuran model baru itu akan kembali memperkuat posisi perusahaan sebagai pemimpin pasar smartphone, mengalahkan pesaing utamanya Apple yang kini menikmati besarnya penjualan iPhone 6.

Beberapa pelacak pasar menyatakan, Apple dan Samsung bersaing ketat dalam penjualan smartphone global pada kuartal IV/2014. Ada pula yang menyatakan, Apple telah memperoleh kembali mahkota yang hilang karena direbut Samsung pada 2011. Samsung mengalami penurunan laba sejak 2013 akibat meningkatnya kompetisi di pasar smartphone.

Perusahaan Korsel itu menghadapi tantangan ganda dari Apple di pasar high-end dan perusahaanperusahaan China seperti Xiaomi dan Lenovo di pasar lowend dan menengah. Samsung juga tidak memberikan rincian laba setiap divisi. Kendati demikian, para analis berpendapat, kinerja laba yang lebih baik dibandingkan proyeksi itu terkait pada penjualan chip yang memberikan banyak keuntungan.

Perusahaan itu memproduksi berbagai produk elektronik mulai dari chip hingga perangkat rumah tangga. Laba divisi semikonduktor naik 35,7% pada kuartal IV/2014. ”Upgrade terbaru sejumlah pabrik pembuatan chip Samsung juga membantu memangkas biaya produksi,” ungkap Song Myung-Sup, analis HI Investment & Securities. ”Penjualan masih di bawah proyeksi analis tapi laba naik, berarti perusahaan mendorong laba dengan mengurangi belanja dibandingkan menambah penjualan.”

Syarifudin
(bbg)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5416 seconds (0.1#10.140)