Warga Kecewa Tiket KA H-10 hingga H-2 Lebaran Habis
A
A
A
PEKALONGAN - Warga kecewa tiket KA (kereta api) untuk H-10 sampai H-2 Lebaran habis terjual. Saat ini, yang tersisa hanya tiket KA untuk H-1 Lebaran.
Warga Kota Pekalongan, Jawa Tengah, Ainul Atok, 26, mengaku kecewa lantaran tidak mendapatkan tiket yang akan dibeli. Padahal, dia sudah mengantre hingga Kamis (16/4/2015) dini hari.
"Saya mau beli tiket Jakarta-Pekalongan untuk Bapak saya. Awalnya saya cari lewat internet dulu. Karena tidak bisa diakses, jadi saya langsung ke stasiun sekitar pukul 02.00 WIB. Tapi, baru sekitar setengah jam saya ikut ngantre, tidak kebagian tiket," ungkapnya.
Warga Kelurahan Kauman, Kecamatan Pekalongan Timur itu akhirnya berusaha kembali membeli melalui online. Namun, lagi-lagi akses PT KAI tak bisa dibuka. "Saya coba lagi online, tidak bisa lagi. Seharusnya PT KAI bisa lebih memperbaiki pelayanan, sistemnya juga diperbaiki," ujarnya.
Hal itu terjadi pula terhadap warga Kelurahan Kauman lainnya, Khosib, 50. Sekitar setengah jam mengantre, dia tidak mendapatkan tiket yang diinginkan. "Saya juga mau beli tiket Jakarta-Pekalongan, tapi tidak kebagian. Padahal, sudah mengantre sekitar setengah jam," ujarnya.
Saat sejumlah wartawan Kota Pekalongan hendak mengkonfirmasi ketersedian tiket kereta api Lebaran, Kamis (16/4/2015) siang, belum bisa ditemui.
Pihak stasiun Pekalongan meminta awak media menghubungi Humas Daop IV Semarang. Namun, Kepala Stasiun Pekalongan Yudi Prastyo akhirnya bersedia menemui media. Dia sempat marah. Yudi tidak terima ketika wartawan mengonfirmasi ke Daop IV. Dia mendapat teguran dari atasan.
Kendati demikian, dia akhirnya meminta maaf kepada seluruh awak media dan bersedia menjelaskan terkait tiket Lebaran tersebut. Dia mengaku tidak bermaksud menolak, namun masih ada pekerjaan lain yang harus diselesaikan.
Tiket H-1 Dibuka Pukul 00.00 WIB
Yudi mengakui, bahwa tiket untuk H-10 hingga H-2 Lebaran sudah habis. "Jadi untuk tiket H-10 sampi H-2 Lebaran sudah habis. Total ada sekitar 1.000 tiket yang sudah laku. Untuk H-1 akan dibuka nanti malam mulai pukul 00.00 WIB," ungkapnya.
Dia mengatakan, penjualan tiket menjelang Lebaran itu dilakukan sejak 8 April 2015. Penjualan tiket KA tersebut selain dilakukan di stasiun, juga dilakukan melalui online serta sejumlah pasar modern. "Jadi, penjualannya dibuka 90 hari sebelum keberangkatan. Dibuka mulai jam 00.00 WIB," terang yudi.
Menurutnya, seluruh tiket keberangkatan H-10 sampai dengan H+10 masih utuh saat pertama dibuka penjualan. Namun hanya dalam waktu sekitar setengah jam saja, tiket tersebut langsung ludes terjual.
"Paling kami hanya bisa menjual maksimal 50 tiket melalui dua loket. Sebab tiket tidak hanya dibeli melalui kami, namun juga secara online atau juga pembeli melalui pasar modern," terangnya.
Yudi mengimbau kepada masyarakat untuk membeli secara onlline melalui KAI Access. Selain lebih praktis, juga tidak perlu menunggu di stasiun.
"Lebih baik membeli secara eksternal, tidak harus ke stasiun. Sebab di stasiun menggunakan nomor antrean dan belum tentu kebagian tiket. Kemampuan kami juga terbatas sekitar 50 tiket. Sebab di saat yang bersamaan juga dibeli secara online oleh konsumen lain. Memang sempat hank karena banyak yang mengakses," ujarnya.
Dia mengatakan, harga tiket eksekutif mengalami kenaikan antara 25-30%. Namun kenaikan itu akibat penyesuain harga pada awal April 2015. "Jadi, kenaikan harga antara 25-30% itu bukan karena menjelang Lebaran. Namun, karena penyesuaian harga. Misalnya, untuk eksekutif jurusan Pekalongan-Jakarta dari Rp310 ribu naik menjadi Rp430 ribu," tambahnya.
Warga Kota Pekalongan, Jawa Tengah, Ainul Atok, 26, mengaku kecewa lantaran tidak mendapatkan tiket yang akan dibeli. Padahal, dia sudah mengantre hingga Kamis (16/4/2015) dini hari.
"Saya mau beli tiket Jakarta-Pekalongan untuk Bapak saya. Awalnya saya cari lewat internet dulu. Karena tidak bisa diakses, jadi saya langsung ke stasiun sekitar pukul 02.00 WIB. Tapi, baru sekitar setengah jam saya ikut ngantre, tidak kebagian tiket," ungkapnya.
Warga Kelurahan Kauman, Kecamatan Pekalongan Timur itu akhirnya berusaha kembali membeli melalui online. Namun, lagi-lagi akses PT KAI tak bisa dibuka. "Saya coba lagi online, tidak bisa lagi. Seharusnya PT KAI bisa lebih memperbaiki pelayanan, sistemnya juga diperbaiki," ujarnya.
Hal itu terjadi pula terhadap warga Kelurahan Kauman lainnya, Khosib, 50. Sekitar setengah jam mengantre, dia tidak mendapatkan tiket yang diinginkan. "Saya juga mau beli tiket Jakarta-Pekalongan, tapi tidak kebagian. Padahal, sudah mengantre sekitar setengah jam," ujarnya.
Saat sejumlah wartawan Kota Pekalongan hendak mengkonfirmasi ketersedian tiket kereta api Lebaran, Kamis (16/4/2015) siang, belum bisa ditemui.
Pihak stasiun Pekalongan meminta awak media menghubungi Humas Daop IV Semarang. Namun, Kepala Stasiun Pekalongan Yudi Prastyo akhirnya bersedia menemui media. Dia sempat marah. Yudi tidak terima ketika wartawan mengonfirmasi ke Daop IV. Dia mendapat teguran dari atasan.
Kendati demikian, dia akhirnya meminta maaf kepada seluruh awak media dan bersedia menjelaskan terkait tiket Lebaran tersebut. Dia mengaku tidak bermaksud menolak, namun masih ada pekerjaan lain yang harus diselesaikan.
Tiket H-1 Dibuka Pukul 00.00 WIB
Yudi mengakui, bahwa tiket untuk H-10 hingga H-2 Lebaran sudah habis. "Jadi untuk tiket H-10 sampi H-2 Lebaran sudah habis. Total ada sekitar 1.000 tiket yang sudah laku. Untuk H-1 akan dibuka nanti malam mulai pukul 00.00 WIB," ungkapnya.
Dia mengatakan, penjualan tiket menjelang Lebaran itu dilakukan sejak 8 April 2015. Penjualan tiket KA tersebut selain dilakukan di stasiun, juga dilakukan melalui online serta sejumlah pasar modern. "Jadi, penjualannya dibuka 90 hari sebelum keberangkatan. Dibuka mulai jam 00.00 WIB," terang yudi.
Menurutnya, seluruh tiket keberangkatan H-10 sampai dengan H+10 masih utuh saat pertama dibuka penjualan. Namun hanya dalam waktu sekitar setengah jam saja, tiket tersebut langsung ludes terjual.
"Paling kami hanya bisa menjual maksimal 50 tiket melalui dua loket. Sebab tiket tidak hanya dibeli melalui kami, namun juga secara online atau juga pembeli melalui pasar modern," terangnya.
Yudi mengimbau kepada masyarakat untuk membeli secara onlline melalui KAI Access. Selain lebih praktis, juga tidak perlu menunggu di stasiun.
"Lebih baik membeli secara eksternal, tidak harus ke stasiun. Sebab di stasiun menggunakan nomor antrean dan belum tentu kebagian tiket. Kemampuan kami juga terbatas sekitar 50 tiket. Sebab di saat yang bersamaan juga dibeli secara online oleh konsumen lain. Memang sempat hank karena banyak yang mengakses," ujarnya.
Dia mengatakan, harga tiket eksekutif mengalami kenaikan antara 25-30%. Namun kenaikan itu akibat penyesuain harga pada awal April 2015. "Jadi, kenaikan harga antara 25-30% itu bukan karena menjelang Lebaran. Namun, karena penyesuaian harga. Misalnya, untuk eksekutif jurusan Pekalongan-Jakarta dari Rp310 ribu naik menjadi Rp430 ribu," tambahnya.
(dmd)