Menteri ESDM Akan Tambah Lembaga Baru
A
A
A
JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said mengungkapkan bakal menambah lembaga baru lagi di kementeriannya. Lembaga ini akan fokus mengurusi masalah energi baru dan terbarukan.
Seperti diketahui, Kementerian ESDM tahun depan akan menggeser fokus kerja kementerian dari sebelumnya energi fosil menjadi energi baru dan terbarukan. Bahkan, Kementerian ESDM bakal mengajukan anggaran fantastis hingga Rp25 triliun di APBN 2016 untuk mengembangkan energi tersebut.
Sudirman menjelaskan, lembaga tersebut akan setara eselon I dengan nama Direktorat Jenderal Konservasi. Usulan tersebut pun telah diajukannya kepada Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB).
"Karakter energi baru dan terbarukan melekat lokal. Makanya kita harus punya roadmap apa, di mana. Agenda konservasi kita sangat besar," ucapnya di kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (17/4/2015).
Menurutnya, penambahan lembaga ini akan membawa dampak baik untuk Indonesia agar terlepas dari kungkungan energi fosil. Usulan ini pun ditekankan bukan sebagai bentuk pemborosan Kementerian ESDM.
"Penambahan kelembagaan enggak efisien, itu tidak benar. Pak Jokowi kan maunya right sizing (ukuran yang tepat). Misalnya pajak, target mereka tinggi dan tidak mungkin tanpa menambah aparatur negara. Sama seperti kita," tutur dia.
"Formatnya sudah tepat dan kita akan serahkan ke KemenPAN-RB nanti. Agenda konservasi energi kita sangat besar," pungkas Sudirman.
Seperti diketahui, Kementerian ESDM tahun depan akan menggeser fokus kerja kementerian dari sebelumnya energi fosil menjadi energi baru dan terbarukan. Bahkan, Kementerian ESDM bakal mengajukan anggaran fantastis hingga Rp25 triliun di APBN 2016 untuk mengembangkan energi tersebut.
Sudirman menjelaskan, lembaga tersebut akan setara eselon I dengan nama Direktorat Jenderal Konservasi. Usulan tersebut pun telah diajukannya kepada Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB).
"Karakter energi baru dan terbarukan melekat lokal. Makanya kita harus punya roadmap apa, di mana. Agenda konservasi kita sangat besar," ucapnya di kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (17/4/2015).
Menurutnya, penambahan lembaga ini akan membawa dampak baik untuk Indonesia agar terlepas dari kungkungan energi fosil. Usulan ini pun ditekankan bukan sebagai bentuk pemborosan Kementerian ESDM.
"Penambahan kelembagaan enggak efisien, itu tidak benar. Pak Jokowi kan maunya right sizing (ukuran yang tepat). Misalnya pajak, target mereka tinggi dan tidak mungkin tanpa menambah aparatur negara. Sama seperti kita," tutur dia.
"Formatnya sudah tepat dan kita akan serahkan ke KemenPAN-RB nanti. Agenda konservasi energi kita sangat besar," pungkas Sudirman.
(izz)