Para Produsen Automotif Bersaing di Shanghai

Selasa, 21 April 2015 - 10:54 WIB
Para Produsen Automotif Bersaing di Shanghai
Para Produsen Automotif Bersaing di Shanghai
A A A
SHANGHAI - Para produsen automotif dunia termasuk Volkswagen, Ford, dan General Motors (GM) menampilkan ratusan kendaraan di Shanghai kemarin.

Kehadiran mereka dalam pameran terbesar di China itu membuktikan negara itu tetap menjanjikan meski pertumbuhan penjualan mulai melemah. Perusahaan-perusahaan mobil asing mengakui penurunan ekonomi di China membawa korban. Kendati demikian, pasar di sana terlalu besar dan terlalu penting untuk diabaikan. Ekonomi China tumbuh 7,4% tahun lalu, level terlemah dalam hampir seperempat abad.

”Ini masih tumbuh dan pasarnya merupakan pasar terbesar di dunia,” ujar Ian Robertson, kepala penjualan dan marketing di BMW asal Jerman, dikutip kantor berita AFP. Penjualan mobil di China mencapai 23,49 juta tahun lalu, melebihi Amerika Serikat (AS) yang telah terlampaui pada 2009. Kendati demikian, pertumbuhan penjualan tahunan turun menjadi 6,9% dari 13,9% pada 2013, menurut Asosiasi Manufaktur Automotif China (CAAM).

Penurunan penjualan berlanjut pada kuartal I/2015, saat penjualan hanya naik 3,9%. Yang menunjukkan titik cerah di China ialah pasar untuk sport utility vehicles (SUV), salah satu segmen dengan pertumbuhan tercepat. ”Pada 2018, China diperkirakan menjadi pasar terbesar di dunia untuk SUV,” papar Chairman dan CEO Ford Motor China John Lawler.

Ford memperkenalkan tujuh mobil baru di Shanghai, termasuk dua SUV dan Taurus, yang akan menjadi sedan andalan untuk pasar China. Meski demikian, segmen mobil ”premier ” yang dibanderol dengan harga jual USD33.000 hingga USD197.000, dan pasar mobil mewah, terkena dampak penurunan ekonomi serta kampanye pemberantasan korupsi dan pemborosan dana pemerintah.

”Ada dampak dari sisi budaya tentang memamerkan kekayaan Anda di China sekarang. Ini dapat memiliki dampak pada bisnis automotif dan kami melihat ini telah terjadi di segmen high-end. Ada pengurangan pembelian terkait pemerintah,” ungkap Luca de Meo, anggota dewan manajemen untuk penjualan dan marketing di Audi asal Jerman.

Di pameran itu, rumor larangan untuk model berpakaian mini tampaknya berlaku sehingga para produsen mobil menggunakan model dengan pakaian lebih sopan. Para produsen mobil yang mendapat dukungan Pemerintah China meluncurkan mobil berbahan bakar energi terbarukan. Mereka menampilkan mobil bertenaga listrik dan mobil hibrida di pameran tersebut.

Volkswagen mengumumkan rencana untuk memproduksi secara lokal lebih dari 15 mobil berbahan bakar energi baru di China dalam empat tahun. Adapun GM akan meluncurkan versi hibrida dari merek Cadillac yakni sedan CT6. Saat ini pasar China untuk mobil listrik masih kecil karena masalah terkait akses untuk fasilitas pengisian listrik.

Penjualan mobil listrik dan hibrida di negara itu mencapai 26.581 pada kuartal I/2015, tiga kali lebih banyak dibandingkan periode yang sama pada 2014.

Syarifudin
(ftr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6068 seconds (0.1#10.140)