Kenaikan BBM Bikin Keyakinan Konsumen Jateng Melemah

Kamis, 23 April 2015 - 04:25 WIB
Kenaikan BBM Bikin Keyakinan...
Kenaikan BBM Bikin Keyakinan Konsumen Jateng Melemah
A A A
SEMARANG - Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang terjadi pada awal Maret, mengakibatkan keyakinan konsumen di Jawa Tengah (Jateng) melemah.

Berdasarkan hasil survei konsumen Bank Indonesia (BI) pada Maret 2015 memperlihatkan keyakinan konsumen di Jateng melemah dibandingkan bulan sebelumnya, namun masih berada pada level optimis.

Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Jateng pada Maret 2015 tercatat sebesar 125,0, turun 4,1 poin dibanding indeks bulan sebelumnya. "Meski melemah akibat dampak kenaikan BBM bersubsidi pada awal Maret 2015, tingkat keyakinan konsumen tersebut masih lebih baik dibandingkan kondisi Desember 2014 dengan IKK sebesar 123,9, pasca kenaikan BBM pada November 2014," kata Direktur Eksekutif BI Perwakilan Jateng dan DIY Iskandar Simorangkir, Rabu (22/4/2015).

Dari empat kota yang disurvei, penurunan IKK terjadi pada tiga kota yang disurvei. Kota Solo mencatat penurunan IKK sebesar 10,5 poin, kota Tegal mencatat penurunan sebesar 3,8 poin, disusul kota Semarang yang mencatat penurunan sebesar 2,3 poin. Sementara itu, kota Purwokerto mencatat kenaikan IKK sebesar 2,3 poin.

Menurunnya optimisme ini didorong melemahnya persepsi konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini dan kondisi ekonomi enam bulan mendatang yang tercermin dalam Indeks Kondisi Ekonomi (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK).

"IKE tercatat 117,9 pada Maret 2015, lebih rendah dibanding bulan sebelumnya sebesar 121,1. Hal serupa juga terjadi pada IEK yang melemah dari 137,0 pada Februari 2015 menjadi 132,0," jelasnya.

Deputi Kepala Perwakilan BI Ananda Pulungan menambahkan, konsumen memperkirakan tekanan kenaikan harga akan meningkat pada Juni 2015. Hal ini tercermin dari kenaikan indeks ekspektasi harga tiga bulan (Juni 2015) sebesar 15,5 poin menjadi 173,6.

Menurut perkiraan, peningkatan tekanan kenaikan harga terjadi pada seluruh kelompok komoditi, dengan peningkatan terbesar pada kelompok perumahan, listrik, gas, dan bahan bakar.

"Diperkirakan, kenaikan harga akan terjadi pada enam bulan mendatang (September 2015) sebesar 5,5 poin menjadi 180,2, seiring meningkatnya permintaan pada Hari Raya Idul Adha," tandasnya.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8016 seconds (0.1#10.140)