PT PP Properti Bidik Dana IPO Rp1,57 T
A
A
A
JAKARTA - Anak usaha PT PP (Persero) Tbk, PT PP Properti, mengincar dana Rp1,57 triliun dari rencana melepaskan saham perdana (initial public offering /IPO) ke publik.
Perseroan berencana untuk menawarkan 4,91 miliar saham atau sebanyak-banyaknya 34,98% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. ”Harga saham perdana PP Properti yang akan ditawarkan kepada publik diperkirakan berada pada kisaran Rp185-320 per saham,” kata Direktur Utama PP Properti Galih Prahananto dalam paparan publik perseroan di Jakarta, kemarin.
Galih memproyeksi, PP Properti akan mengantongi dana segar berkisar antara Rp908,78 miliar hingga Rp1,57 triliun dari hasil IPO tersebut. ”Dana hasil IPO setelah dikurangi seluruh biaya emisi, sekitar 75% akan digunakan untuk berbagai rencana investasi yang mendukung rencana ekspansi kami,” ujarnya.
Galih mengungkapkan, sebesar 15% raihan IPO akan digunakan perseroan untuk modal kerja dalam proses pengembangan berbagai proyek yang sedang berjalan. Seperti proyek Grand Kamala Lagoon (Bekasi), Grand Sungkono Lagoon (Surabaya), Pavilion Permata 2 (Surabaya), Kawasan Dharma Husada (Surabaya), The Ayoma (Serpong), Gunung Putri Square (Bogor) danPayonAmartha(Semarang).
”Sisanya, 10% akan kami gunakan untuk pelunasan sebagian pinjaman kepada PTPP atas utang yang digunakan untuk modal kerja dan pembangunan Park Hotel Jakarta dan Park Hotel Bandung,” jelasnya.
Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek dalam aksi korporasi ini yaitu PT Bahana Securities, PT CIMB Securities Indonesia, PT CLSA Indonesia, PT Danareksa Sekuritas, dan PT Mandiri Sekuritas. Perseroan menargetkan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dapat diperoleh pada 8 Mei 2015 dan masa penawaran umum akan dilangsungkan pada 11-13 Mei 2015.
Saham direncanakan mulai dicatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 19 Mei 2015. Sementara, Direktur Teknik dan Operasi PP Properti Galih Saksono menjelaskan, saat ini PP Properti mempersiapkan empat proyek pembangunan yang akan segera digarap. Proyek pertama yaitu Grand Sungkono Lagoon di Surabaya yang meliputi lima tower dan laguna. ”Kami menargetkan proyek ini dapat rampung pada tahun 2022. Saat ini progress -nya sudah ada Tower I yang sold out , sedangkan Tower II 25%,” kata dia.
Proyek kedua, lanjut Galih adalah Grand Kamala Lagoon yang terletak di Jakarta Timur yang direncanakan selesai pada 2035. Dengan luas pembangunan 25 hektare (ha), Grand Kamala Lagoon akan memiliki empat tower dengan 42 lantai. ”Progresnya saat ini, Tower I yakni Emarald sudah sold out dan Tower II Barclay baru akan kami launching ,” ujarnya.
Adapun, proyek ketiga dan keempat adalah Ayoma Apartement yang berada di Serpong serta The North East Square di Surabaya. Hingga saat ini perseroan telah berhasil mengembangkan 15 proyek yang terdiri dari proyek residensial, komersial, dan hospitality .
Heru febrianto
Perseroan berencana untuk menawarkan 4,91 miliar saham atau sebanyak-banyaknya 34,98% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. ”Harga saham perdana PP Properti yang akan ditawarkan kepada publik diperkirakan berada pada kisaran Rp185-320 per saham,” kata Direktur Utama PP Properti Galih Prahananto dalam paparan publik perseroan di Jakarta, kemarin.
Galih memproyeksi, PP Properti akan mengantongi dana segar berkisar antara Rp908,78 miliar hingga Rp1,57 triliun dari hasil IPO tersebut. ”Dana hasil IPO setelah dikurangi seluruh biaya emisi, sekitar 75% akan digunakan untuk berbagai rencana investasi yang mendukung rencana ekspansi kami,” ujarnya.
Galih mengungkapkan, sebesar 15% raihan IPO akan digunakan perseroan untuk modal kerja dalam proses pengembangan berbagai proyek yang sedang berjalan. Seperti proyek Grand Kamala Lagoon (Bekasi), Grand Sungkono Lagoon (Surabaya), Pavilion Permata 2 (Surabaya), Kawasan Dharma Husada (Surabaya), The Ayoma (Serpong), Gunung Putri Square (Bogor) danPayonAmartha(Semarang).
”Sisanya, 10% akan kami gunakan untuk pelunasan sebagian pinjaman kepada PTPP atas utang yang digunakan untuk modal kerja dan pembangunan Park Hotel Jakarta dan Park Hotel Bandung,” jelasnya.
Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek dalam aksi korporasi ini yaitu PT Bahana Securities, PT CIMB Securities Indonesia, PT CLSA Indonesia, PT Danareksa Sekuritas, dan PT Mandiri Sekuritas. Perseroan menargetkan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dapat diperoleh pada 8 Mei 2015 dan masa penawaran umum akan dilangsungkan pada 11-13 Mei 2015.
Saham direncanakan mulai dicatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 19 Mei 2015. Sementara, Direktur Teknik dan Operasi PP Properti Galih Saksono menjelaskan, saat ini PP Properti mempersiapkan empat proyek pembangunan yang akan segera digarap. Proyek pertama yaitu Grand Sungkono Lagoon di Surabaya yang meliputi lima tower dan laguna. ”Kami menargetkan proyek ini dapat rampung pada tahun 2022. Saat ini progress -nya sudah ada Tower I yang sold out , sedangkan Tower II 25%,” kata dia.
Proyek kedua, lanjut Galih adalah Grand Kamala Lagoon yang terletak di Jakarta Timur yang direncanakan selesai pada 2035. Dengan luas pembangunan 25 hektare (ha), Grand Kamala Lagoon akan memiliki empat tower dengan 42 lantai. ”Progresnya saat ini, Tower I yakni Emarald sudah sold out dan Tower II Barclay baru akan kami launching ,” ujarnya.
Adapun, proyek ketiga dan keempat adalah Ayoma Apartement yang berada di Serpong serta The North East Square di Surabaya. Hingga saat ini perseroan telah berhasil mengembangkan 15 proyek yang terdiri dari proyek residensial, komersial, dan hospitality .
Heru febrianto
(ftr)