Pemerintah Diminta Bentuk BUMN Baru
A
A
A
JAKARTA - Ketua Komisi VI DPR RI Hafidz Thohir meminta pemerintah membuat BUMN baru yang fokus menangani pembangunan kereta super cepat (High Speed Railway/HSR). Hal ini disampaikan merespon rencana pemerintah untuk membangun kereta super cepat serupa Shinkansen di Indonesia.
Dia mengapresiasi rencana pemerintah membangun kereta super cepat tersebut. Sebab, kereta itu dapat menjadi salah satu solusi mengatasi kemacetan di Ibu Kota.
"Bagus ya (rencana pembangunan kereta super cepat). Karena solusi terbaik bagi bangsa ini ketika transporatasi kita macet. Kereta cepat ini yang bisa menjawab kemacetan," ujarnya di Gedung DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta, Jumat (24/2/2015).
Menurutnya, pembangunan kereta super cepat ini dapat menjadi prestasi besar bagi Presiden Joko Widodo (Jokowi) kendati untuk merealisasikannya tidaklah mudah. "Kalau bisa direalisasikan, ini prestasi besar bagi Presiden Jokowi," imbuh Hafidz.
Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini menambahkan, saat ini transportasi di Indonesia masih jauh tertinggal dari Jepang. Jauh sebelumnya pada 1970 silam, Jepang telah memiliki kereta super cepat.
"Kita 2015 belum bisa menyambung kereta api dari Sumatera ke Jawa. Koneksinya masih terputus-putus," bebernya.
Sebab itu, lanjut dia, pembentukan BUMN kereta cepat dapat menjadi solusi untuk dapat segera merealisasikan mimpi Indonesia memiliki kereta serupa Shinkansen tersebut.
"Di Jepang ada empat perusahaan. Japan Railway, Japan Transportation dan sebagainya. Kita belum ada satupun. Bangun subway dari 2005 sampai sekarang ini aja enggak terealisasi," tandas Hafidz.
Dia mengapresiasi rencana pemerintah membangun kereta super cepat tersebut. Sebab, kereta itu dapat menjadi salah satu solusi mengatasi kemacetan di Ibu Kota.
"Bagus ya (rencana pembangunan kereta super cepat). Karena solusi terbaik bagi bangsa ini ketika transporatasi kita macet. Kereta cepat ini yang bisa menjawab kemacetan," ujarnya di Gedung DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta, Jumat (24/2/2015).
Menurutnya, pembangunan kereta super cepat ini dapat menjadi prestasi besar bagi Presiden Joko Widodo (Jokowi) kendati untuk merealisasikannya tidaklah mudah. "Kalau bisa direalisasikan, ini prestasi besar bagi Presiden Jokowi," imbuh Hafidz.
Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini menambahkan, saat ini transportasi di Indonesia masih jauh tertinggal dari Jepang. Jauh sebelumnya pada 1970 silam, Jepang telah memiliki kereta super cepat.
"Kita 2015 belum bisa menyambung kereta api dari Sumatera ke Jawa. Koneksinya masih terputus-putus," bebernya.
Sebab itu, lanjut dia, pembentukan BUMN kereta cepat dapat menjadi solusi untuk dapat segera merealisasikan mimpi Indonesia memiliki kereta serupa Shinkansen tersebut.
"Di Jepang ada empat perusahaan. Japan Railway, Japan Transportation dan sebagainya. Kita belum ada satupun. Bangun subway dari 2005 sampai sekarang ini aja enggak terealisasi," tandas Hafidz.
(izz)