Tim Reformasi Minta Petral Diaudit Sebelum Dibubarkan

Sabtu, 25 April 2015 - 14:44 WIB
Tim Reformasi Minta...
Tim Reformasi Minta Petral Diaudit Sebelum Dibubarkan
A A A
JAKARTA - Tim Reformasi Tata Kelola Migas (RTKM) meminta pemerintah dalam hal ini Kementerian BUMN dan Kementerian ESDM mengaudit kegiatan operasional Pertamina Energy Trading Limited (Petral). Hal ini harus dilakukan sebelum anak usaha PT Pertamina (Persero) itu benar-benar dibubarkan.

Anggota Tim RTKM, Agung Wicaksono mengatakan, Petral harus terlebih dahulu diaudit keseluruhan kegiatannya sebelum dibubarkan. Audit ini sedianya telah direkomendasikan tim yang dikomandoi Faisal Basri ini sejak tahun lalu.

"Yang mungkin bermanfaat adalah harus diaudit semua forensik apa aja perilakunya. Bagaimana mekanisme pengadaan, pengadaan oleh siapa, siapa yang memasok, pemasoknya siapa, shareholdernya siapa, kaitannya ke pihak tertentu yang berpengaruh siapa," ujarnya kepada Sindonews di Jakarta, Sabtu (25/4/2015).

Menurutnya, belum cukup dengan hanya membubarkan anak usaha Pertamina yang bermarkas di Singapura tersebut. Pelimpahan wewenang Petral untuk proses pengadaan minyak kepada Integrated Supply Chain (ISC) pun harus betul diawasi efektifitasnya.

"Sekarang dengan situasi pengadaan sudah tidak di Petral lagi, ditarik ke ISC yang sesuai usulan kita. Tapi ini harus pastikan betul-betul efektif dipindah," pungkasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto mengatakan, jika tidak ada aral melintang, Petral akan dibubarkan tahun ini. Kini, Pertamina tengah melakukan evaluasi kemanfaatan Petral.

"Kan sebelumnya dia (Petral) dipakai untuk menyuplai ke Pertamina, ketika kita ubah penanganan impor crude dan BBM langsung Pertamina, tentu posisi Petral sudah tidak seperti yang direncanakan semula," ujarnya.

Namun, Pertamina tetap akan mengambil aset yang ada di Petral. Aset ini akan digunakan untuk visi Pertamina jadi the real internasional trading bukan lagi arms. Dwi juga mengungkapkan akan melakukan persiapan termasuk meminimalkan cost.

"Sekarang sedang dalam langkah persiapan supaya bagaimana kita meminimalkan cost yang ada. Doakan saja, saya belum bisa sebut di semester berapa," tandas Dwi.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6834 seconds (0.1#10.140)