Kredit CIMB Niaga Capai Rp176,5 Triliun
Kredit CIMB Niaga Capai Rp176,5 Triliun
A
A
A
JAKARTA - PT Bank CIMB Niaga Tbk mencatat penyaluran kredit senilai Rp176,5 triliun hingga kuartal I/2015 meningkat 9,6% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp161 triliun.
Wakil Presiden Direktur CIMB Niaga D James Rompas mengatakan, kredit di segmen korporasi tumbuh 16,3% menjadi Rp55,5 triliun, kredit micro small medium enterprise (MSME) naik 10,9% menjadi Rp35,3 triliun, sementara kredit perbankan konsumer tumbuh 6,6% menjadi Rp50,5 triliun. ”Adapun kredit di segmen komersial mengalami pertumbuhan sebesar 3,3% menjadi Rp35,1 triliun,” katanya dalam keterangan tertulis kemarin.
Menurut dia, kredit personal loans tumbuh sebesar 33,2% menjadi Rp2,3 triliun, sedangkan outstanding kartu kredit naik 32,0% menjadi Rp5,4 triliun. Jumlah kartu kredit mencapai 1,8 juta atau tumbuh 11,2%. Adapun di kredit MSME, micro finance berhasil tumbuh 30,2% menjadi Rp3,1 triliun per 31 Maret 2015. Dia mengungkapkan, dana pihak ketiga (DPK) CIMB Niaga tumbuh sebesar 12,5% menjadi Rp181,6 triliun per 31 Maret 2015.
CASA meningkat 9,1% menjadi Rp78,9 triliun, dengan current account (giro) dan savings account (tabungan) masing- masing memberikan kontribusi sebesar Rp38 triliun (tumbuh 5,2%), dan Rp40,9 triliun (tumbuh 13,0%). Dari sisi perbankan syariah, menurut James, Unit Usaha Syariah CIMB Niaga (CIMB Niaga Syariah) mencatatkan penyaluran pembiayaan sebesar Rp6,7 triliun serta perolehan DPK sebesar Rp7,3 triliun per 31 Maret 2015.
James mengatakan, menghadapi kondisi perekonomian yang masih menantang, CIMB Niaga mempertahankan rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) di level 16,5% per 31 Maret 2015. Di sisi lain, perolehan pendapatan operasional konsolidasi (tidak diaudit) sebesar Rp3,402 triliun, tumbuh sebesar 0,7%, dengan laba bersih sebesar Rp83 miliar pada tiga bulan yang berakhir pada 31 Maret 2015, menghasilkan earning per share (EPS) sebesar Rp3,29.
Pendapatan bunga bersih meningkat 10,8% YoY seiring kenaikan pinjaman bruto sebesar 9,6% dan stabilnya marjin bunga bersih. ”Di tengah tantangan situasi usaha, pendapatan operasional pada kuartal pertama 2015 terus meningkat. Ini terlihat dari pendapatan bunga bersih meningkat 10,8%,” paparnya.
Menurut dia, CIMB Niaga terus mengoptimalkan pemanfaatan teknologi terkini untuk pengembangan fitur digital atas layanan branchless banking- nya, termasuk melakukan pembaharuan pada sistem core banking untuk mendukung pertumbuhan bisnis ke depan. Hingga akhir Maret 2015, ungkap James, sekitar 84,3% dari total transaksi di CIMB Niaga telah dilakukan melalui layanan branchless banking seperti CIMB clicks, go mobile, dan produk inovatif rekening ponsel.
Arsy ani s
Wakil Presiden Direktur CIMB Niaga D James Rompas mengatakan, kredit di segmen korporasi tumbuh 16,3% menjadi Rp55,5 triliun, kredit micro small medium enterprise (MSME) naik 10,9% menjadi Rp35,3 triliun, sementara kredit perbankan konsumer tumbuh 6,6% menjadi Rp50,5 triliun. ”Adapun kredit di segmen komersial mengalami pertumbuhan sebesar 3,3% menjadi Rp35,1 triliun,” katanya dalam keterangan tertulis kemarin.
Menurut dia, kredit personal loans tumbuh sebesar 33,2% menjadi Rp2,3 triliun, sedangkan outstanding kartu kredit naik 32,0% menjadi Rp5,4 triliun. Jumlah kartu kredit mencapai 1,8 juta atau tumbuh 11,2%. Adapun di kredit MSME, micro finance berhasil tumbuh 30,2% menjadi Rp3,1 triliun per 31 Maret 2015. Dia mengungkapkan, dana pihak ketiga (DPK) CIMB Niaga tumbuh sebesar 12,5% menjadi Rp181,6 triliun per 31 Maret 2015.
CASA meningkat 9,1% menjadi Rp78,9 triliun, dengan current account (giro) dan savings account (tabungan) masing- masing memberikan kontribusi sebesar Rp38 triliun (tumbuh 5,2%), dan Rp40,9 triliun (tumbuh 13,0%). Dari sisi perbankan syariah, menurut James, Unit Usaha Syariah CIMB Niaga (CIMB Niaga Syariah) mencatatkan penyaluran pembiayaan sebesar Rp6,7 triliun serta perolehan DPK sebesar Rp7,3 triliun per 31 Maret 2015.
James mengatakan, menghadapi kondisi perekonomian yang masih menantang, CIMB Niaga mempertahankan rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) di level 16,5% per 31 Maret 2015. Di sisi lain, perolehan pendapatan operasional konsolidasi (tidak diaudit) sebesar Rp3,402 triliun, tumbuh sebesar 0,7%, dengan laba bersih sebesar Rp83 miliar pada tiga bulan yang berakhir pada 31 Maret 2015, menghasilkan earning per share (EPS) sebesar Rp3,29.
Pendapatan bunga bersih meningkat 10,8% YoY seiring kenaikan pinjaman bruto sebesar 9,6% dan stabilnya marjin bunga bersih. ”Di tengah tantangan situasi usaha, pendapatan operasional pada kuartal pertama 2015 terus meningkat. Ini terlihat dari pendapatan bunga bersih meningkat 10,8%,” paparnya.
Menurut dia, CIMB Niaga terus mengoptimalkan pemanfaatan teknologi terkini untuk pengembangan fitur digital atas layanan branchless banking- nya, termasuk melakukan pembaharuan pada sistem core banking untuk mendukung pertumbuhan bisnis ke depan. Hingga akhir Maret 2015, ungkap James, sekitar 84,3% dari total transaksi di CIMB Niaga telah dilakukan melalui layanan branchless banking seperti CIMB clicks, go mobile, dan produk inovatif rekening ponsel.
Arsy ani s
(ars)
Explore More