Pertamax Naik Bikin Konsumen Kembali ke Premium

Jum'at, 01 Mei 2015 - 13:42 WIB
Pertamax Naik Bikin...
Pertamax Naik Bikin Konsumen Kembali ke Premium
A A A
JAKARTA - Kepala Shift SPBU Pertamina Coco 31.129.02 Kuningan A Burhanuddin mengakui, kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis pertamax mulai 1 Mei 2015 membuat konsumen beralih kembali menggunakan BBM jenis premium.

Seperti diketahui, Pertamina telah resmi menaikkan harga pertamax per 1 Mei 2015 menjadi Rp8.800/liter, atau naik Rp200/liter dari sebelumnya Rp8.600/liter.

"Ada juga yang kayak gitu. Mereka merasa, sekarang kan premium tidak disubsidi, jadi mereka beralih," katanya kepada Sindonews di Jakarta, Jumat (1/5/2015).

Sayangnya, Burhanuddin mengaku belum bisa mempersentasekan jumlah konsumen yang beralih kembali menggunakan premium.

"Kalau dilihat dari penjualan, yang beralih ada. Cuma tidak bisa dipersentasekan. Kalau pegawai negeri (PNS) kan waktu bikin peraturan, plat merah tidak boleh pakai subsidi. Tetap saja, karena premium sudah tidak disubsidi, ya mereka beralih ke situ. Tetap nyari yang murah," imbuh dia.

Untuk mengantisipasi lonjakan pembelian premium, pihaknya tetap menjelaskan kepada konsumen bahwa pertamax memiliki kualitas yang lebih bagus. Terlebih, pertamax memiliki kadar research octane number (RON) 92 yang lebih baik dibanding premium yang berkadar RON 88.

"Kita jelasin pertamax lebih bagus, lebih irit, pergerakan mesin dan pembakaran mesin lebih bagus. Dia punya piston tidak berkarat. Kan semakin tinggi oktannya lebih bagus," tandasnya.

Sebelumnya telah diberitakan, kenaikan pertamax membuat masyarakat berpikir kembali menggunakan BBM premium.

Ditemui Sindonews di kawasan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Henny (27), salah seorang pengguna kendaraan motor asal Tebet, Jakarta mengungkapkan, akan kembali menggunakan premium karena harga pertamax naik. Pasalnya, penghasilannya sebagai karyawan swasta akan lebih terkuras dengan kenaikan tersebut.

"Ya balik ke premium. Kalau tidak, boncos (jebol) kantong," ucapnya.

Hal senada disampaikan Omen (24) yang juga pengguna kendaraan motor. Dia keberatan dengan kenaikan harga pertamax tersebut. Jika disparitas harga antara premium dan pertamax cukup jauh, maka besar kemungkinan dirinya akan kembali menggunakan premium.

"Keberatan sih, tapi itu kan dampak dari konsep penggunaan mekanisme pasar. Jika harga naik dan tidak realistis, tidak menutup kemungkinan menggunakan premium lagi. Artinya jika disparitas harganya terlalu jauh," jelas dia.

(Baca: Harga Pertamax Naik, Penjualan Premium Melonjak)
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8794 seconds (0.1#10.140)