Mereka Tetap Pilih Pertamax walau Premium Tak Naik
A
A
A
JAKARTA - PT Pertamina (persero) telah memutuskan untuk menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) pertamax mulai 1 Mei 2015, pukul 00.00 WIB di tengah tetapnya harga premium.
Harga pertamax naik Rp200 menjadi Rp8.800/liter, dari sebelumnya Rp8.600/liter. Bagi konsumen setia pertamax, naiknya harga tidak masalah, meski pada saat yang sama, harga premium tetap.
Ditemui Sindonews di SPBU Pertamina Coco 31.129.02 Kuningan, Fahid salah seorang pengguna kendaraan mobil ber-body elegan dan sporty itu mengaku tidak mengetahui perihal kenaikan harga pertamax. Kendati begitu, dia tetap menerima keputusan Pertamina untuk menaikkan harga bensin berkadar research octane number (RON) 92 tersebut.
"Tidak tahu (pertamax naik). Tahu-tahu ganti harga, ya kita ikuti. Kalau kita tidak ikuti kenaikan dan segala macam, bagaimana kita mau berkembang. Kita ikuti saja," katanya kepada Sindonews di Jakarta, Jumat (1/5/2015).
Selain itu, sambung karyawan di salah satu perusahaan swasta ini, jenis mobil yang dimilikinya menuntut untuk selalu menggunakan pertamax. Jika tidak, tarikan mesin kendaraan akan berbeda dan mesin akan cepat rusak.
"Karena mobilnya kan kayak gini, kalau premium tidak mungkin. Jadi tetap bertahan ke pertamax. Pengaruh dengan mesin, larinya beda, tarikannya juga beda. Kalau mobil biasa boleh kita beralih ke premium," imbuh dia.
Hal senada disampaikan Edwin yang juga pengguna kendaraan mobil jenis sedan. Dia tidak keberatan dengan kenaikan pertamax dan akan tetap menggunakan pertamax.
"Tidaklah (beralih ke premium). Ngapain sih pakai premium, kasihan negara," tegasnya.
Sementara Firdaus yang merupakan pengguna kendaraan bermotor pun mengaku tidak akan beralih menggunakan premium. Pasalnya, pertamax membuat tarikan mesin lebih enteng dan irit.
"Enak sih pertamax, lebih enteng. Mesin juga tidak gampang rusak," kata dia.
Sementara tanggapan berbeda dikemukakan Husen, pengguna kendaraan mobil di kawasan Kebon Sirih yang lebih memilih menggunakan bensin dari SPBU tetangga, PT Shell Indonesia. Kendati harganya lebih mahal dari pertamax, namun kualitas bensin Shell lebih bagus dibanding pertamax.
"Saya lebih milih ke Shell saja deh. Lebih mahal tapi kualitasnya lebih bagus. Kualitas untuk mesin itu bagusan super (Shell Super)," tandas Husen.
(Baca: Pertamax Naik Bikin Konsumen Kembali ke Premium)
Harga pertamax naik Rp200 menjadi Rp8.800/liter, dari sebelumnya Rp8.600/liter. Bagi konsumen setia pertamax, naiknya harga tidak masalah, meski pada saat yang sama, harga premium tetap.
Ditemui Sindonews di SPBU Pertamina Coco 31.129.02 Kuningan, Fahid salah seorang pengguna kendaraan mobil ber-body elegan dan sporty itu mengaku tidak mengetahui perihal kenaikan harga pertamax. Kendati begitu, dia tetap menerima keputusan Pertamina untuk menaikkan harga bensin berkadar research octane number (RON) 92 tersebut.
"Tidak tahu (pertamax naik). Tahu-tahu ganti harga, ya kita ikuti. Kalau kita tidak ikuti kenaikan dan segala macam, bagaimana kita mau berkembang. Kita ikuti saja," katanya kepada Sindonews di Jakarta, Jumat (1/5/2015).
Selain itu, sambung karyawan di salah satu perusahaan swasta ini, jenis mobil yang dimilikinya menuntut untuk selalu menggunakan pertamax. Jika tidak, tarikan mesin kendaraan akan berbeda dan mesin akan cepat rusak.
"Karena mobilnya kan kayak gini, kalau premium tidak mungkin. Jadi tetap bertahan ke pertamax. Pengaruh dengan mesin, larinya beda, tarikannya juga beda. Kalau mobil biasa boleh kita beralih ke premium," imbuh dia.
Hal senada disampaikan Edwin yang juga pengguna kendaraan mobil jenis sedan. Dia tidak keberatan dengan kenaikan pertamax dan akan tetap menggunakan pertamax.
"Tidaklah (beralih ke premium). Ngapain sih pakai premium, kasihan negara," tegasnya.
Sementara Firdaus yang merupakan pengguna kendaraan bermotor pun mengaku tidak akan beralih menggunakan premium. Pasalnya, pertamax membuat tarikan mesin lebih enteng dan irit.
"Enak sih pertamax, lebih enteng. Mesin juga tidak gampang rusak," kata dia.
Sementara tanggapan berbeda dikemukakan Husen, pengguna kendaraan mobil di kawasan Kebon Sirih yang lebih memilih menggunakan bensin dari SPBU tetangga, PT Shell Indonesia. Kendati harganya lebih mahal dari pertamax, namun kualitas bensin Shell lebih bagus dibanding pertamax.
"Saya lebih milih ke Shell saja deh. Lebih mahal tapi kualitasnya lebih bagus. Kualitas untuk mesin itu bagusan super (Shell Super)," tandas Husen.
(Baca: Pertamax Naik Bikin Konsumen Kembali ke Premium)
(rna)