Jadi Alternatif, Industri Automotif Terima Pertalite

Selasa, 05 Mei 2015 - 10:01 WIB
Jadi Alternatif, Industri Automotif Terima Pertalite
Jadi Alternatif, Industri Automotif Terima Pertalite
A A A
JAKARTA - Kendati masih terganjal, rencana PT Pertamina (Persero) meluncurkan bahan bakar minyak (BBM) baru, Pertalite, didukung industri automotif. Bahan bakar bensin dengan angka oktan (RON) 90 itu dinilai lebih sesuai dengan spesifikasi mesin kendaraan saat ini.

Ketua Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Sudirman Maman Rusdi mengatakan, pihaknya mendukung peluncuran BBM baru tersebut selama sosialisasinya jelas sampai kepada masyarakat. Diketahui, pekan lalu PT Pertamina (Persero) telah menyosialisasikan rencana peluncuran bahan bakar baru ini kepada industri automotif, yakni Gaikindo dan Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI).

”Bagi Gaikindo, produk-produk sekarang sebetulnya sudah siap dengan RON 92. Pertalite sendiri RON 90, jadi enggak masalah. Malah menjadikan pilihan untuk konsumen,” ujarnya di Jakarta, kemarin. Sementara, pengamat automotif Dewa Yuniardi menilai Pertalite bisa menjadi alternatif bahan bakar bensin bagi konsumen setelah Premium, Pertamax 92, dan Pertamax Plus 95.

”Dari sisi performance lebih baik dibandingkan Premium 88. Dengan angka oktan yang lebih tinggi, tentunya lebih baik,” tuturnya. Terpisah, anggota Komisi VII DPR Kurtubi mengatakan pihaknya akan mendukung penuh Pertalite. Menurut dia, BBM baru ini menambah pilihan bagi masyarakat atas jenis bahan bakar yang sesuai dengan keinginannya.

”Kendaraan baru spesifikasi mesin butuh bensin oktan 90. Kalau ada opsi 90, daripada beli 92 yang lebih mahal. Komisi VII tidak pernah menghalangi,” ujarnya di Samarinda, Kalimantan Timur, kemarin. Di tempat yang sama, pengamat energi, Marwan Batubara mengatakan, jika pengadaan bahan bakar baru ini secara bisnis menguntungkan Pertamina, maka seharusnya tidak perlu dipermasalahkan.

Seperti diketahui, peluncuran Pertalite yang direncanakan bulan ini masih terganjal rekomendasi penundaan oleh DPR. DPR meminta Pertamina mengonsultasikan produk Pertalite terlebih dahulu sebelum menjualnya ke konsumen. ”Ini lebih kepada aksi korporasi. Kalau menguntungkan bagi Pertamina, harusnya tidak masalah,” ucapnya.

Rencananya, pekan ini Pertamina akan meyakinkan Komisi VII DPR bahwa peluncuran Pertalite sebagai bahan bakar alternatif tidak akan menghapuskan produk Premium. Pertalite juga dimaksudkan untuk memanfaatkan produk nafta yang selama ini diekspor untuk selanjutnya dicampur dengan bahan baku beroktan tinggi, high octane mogas component (HOMC). Pertamina berharap konsumen Premium bisa beralih ke Pertalite atau Pertamax, sehingga impor Premium dapat terus dikurangi.

Oktiani endarwati/ kunthi fahmar sandy
(bbg)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5887 seconds (0.1#10.140)