Seiring Emas Global, Emas Antam Terkerek Rp1.000
A
A
A
JAKARTA - Harga jual beli kembali (buyback) emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam) pada perdagangan hari ini masing-masing terkerek Rp1.000/gram. Kenaikan ini seiring menguatnya emas global.
Dilansir dari situs resmi Logammulia.com, Rabu (6/5/2015), harga jual emas perseroan dari Rp547.000/gram menjadi Rp548.000/gram. Sementara harga buyback emas perseroan dari Rp488.000/gram menjadi Rp489.000/gram.
Adapun harga jual emas ukuran 2 gram dihargai Rp1.056.000, dengan harga per gram Rp528.000. Harga emas 3 gram dipatok Rp1.566.000 dengan harga Rp522.000 per gram. Harga emas 4 gram senilai Rp2.076.000 dengan harga per gram Rp519.000.
Selain itu, harga jual emas 5 gram ditetapkan Rp2.595.000 dengan harga per gram dihargai Rp519.000. Harga emas 10 gram dijual Rp5.140.000, dengan harga per gram Rp514.000.
Harga emas 25 gram Rp12.775.000 dengan harga per gram Rp511.000. Harga emas 50 gram sebesar Rp25.500.000, dengan harga per gram Rp510.000.
Kemudian, harga emas 100 gram sebesar Rp50.950.000, dengan harga per gram Rp509.500. Harga emas 250 gram mencapai Rp127.250.000, dengan harga per gram Rp509.000. Emas ukuran 500 gram dihargai Rp254.300.000, dengan harga per gram Rp508.600.
Sementara emas global memperpanjang kenaikan untuk hari ketiga pada Rabu didorong melemahnya dolar Amerika Serikat (USD) dan variatifnya data ekonomi AS, yang menjadi spekulasi investor bahwa Federal Reserve tidak akan segera menaikkan suku bunga.
Dikutip dari Reuters, spot emas stabil di USD1.193,86/ons pada pukul 0034 GMT. Logam mulia berada dsempat berada di posisi tertinggi pada harga USD1.199,60 kemarin.
Sementara USD berada di bawah tekanan setelah data perdagangan AS pada Maret yang mengecewakan dan menggambarkan ekonomi AS pada kuartal I tahun ini.
Data kemarin menunjukkan defisit perdagangan AS melonjak 43,1% menjadi USD51,4 miliar pada Maret, terbesar sejak Oktober 2008. Sedangkan data lain menunjukkan, aktivitas di sektor jasa meningkat ke level tertinggi lima bulan pada April.
Data ekonomi yang lesu makin menambah spekulasi bahwa The Fed tidak akan menaikkan suku bunga pada pertemuan berikutnya di bulan Juni. Ini bisa meningkatkan permintaan emas batangan.
Dilansir dari situs resmi Logammulia.com, Rabu (6/5/2015), harga jual emas perseroan dari Rp547.000/gram menjadi Rp548.000/gram. Sementara harga buyback emas perseroan dari Rp488.000/gram menjadi Rp489.000/gram.
Adapun harga jual emas ukuran 2 gram dihargai Rp1.056.000, dengan harga per gram Rp528.000. Harga emas 3 gram dipatok Rp1.566.000 dengan harga Rp522.000 per gram. Harga emas 4 gram senilai Rp2.076.000 dengan harga per gram Rp519.000.
Selain itu, harga jual emas 5 gram ditetapkan Rp2.595.000 dengan harga per gram dihargai Rp519.000. Harga emas 10 gram dijual Rp5.140.000, dengan harga per gram Rp514.000.
Harga emas 25 gram Rp12.775.000 dengan harga per gram Rp511.000. Harga emas 50 gram sebesar Rp25.500.000, dengan harga per gram Rp510.000.
Kemudian, harga emas 100 gram sebesar Rp50.950.000, dengan harga per gram Rp509.500. Harga emas 250 gram mencapai Rp127.250.000, dengan harga per gram Rp509.000. Emas ukuran 500 gram dihargai Rp254.300.000, dengan harga per gram Rp508.600.
Sementara emas global memperpanjang kenaikan untuk hari ketiga pada Rabu didorong melemahnya dolar Amerika Serikat (USD) dan variatifnya data ekonomi AS, yang menjadi spekulasi investor bahwa Federal Reserve tidak akan segera menaikkan suku bunga.
Dikutip dari Reuters, spot emas stabil di USD1.193,86/ons pada pukul 0034 GMT. Logam mulia berada dsempat berada di posisi tertinggi pada harga USD1.199,60 kemarin.
Sementara USD berada di bawah tekanan setelah data perdagangan AS pada Maret yang mengecewakan dan menggambarkan ekonomi AS pada kuartal I tahun ini.
Data kemarin menunjukkan defisit perdagangan AS melonjak 43,1% menjadi USD51,4 miliar pada Maret, terbesar sejak Oktober 2008. Sedangkan data lain menunjukkan, aktivitas di sektor jasa meningkat ke level tertinggi lima bulan pada April.
Data ekonomi yang lesu makin menambah spekulasi bahwa The Fed tidak akan menaikkan suku bunga pada pertemuan berikutnya di bulan Juni. Ini bisa meningkatkan permintaan emas batangan.
(rna)