Kemegahan Dinamika Art Deco

Rabu, 06 Mei 2015 - 11:39 WIB
Kemegahan Dinamika Art Deco
Kemegahan Dinamika Art Deco
A A A
TREN arsitektur art deco tidak hanya berlaku pada penataan interior di rumah. Gaya arsitektur publik saat ini pun sudah banyak yang menerapkan desain art deco untuk menambah keindahan bangunan.

Mungkin Anda pernah melihat betapa anggun bangunanbangunan peninggalan zaman Belanda yang kini masih berdiri kokoh. Seperti bangunan Kota Tua dan Stasiun Kota yang ada di Jakarta, atau Hotel Preanger dan Hotel Savoy Homan yang ada di Bandung.

Bangunan tersebut adalah beragam contoh struktur bangunan yang mengusung konsep desain art deco, yang merupakan gaya hias yang lahir pada masa Perang Dunia I dan banyak diterapkan di berbagai bidang seni. “Semua bangunan yang mengusung konsep art deco tersebut dimanifestasikan dengan pemilihan warna mencolok, proporsi yang tidak biasa, material yang baru, serta elemen dekorasi yang menawan,” kata arsitek Satrio Herlambang.

Desain art deco kerap memengaruhi seni dekoratif seperti arsitektur, desain interior, desain industri, dan seni visual. Tema-tema yang ditampilkan dalam bangunan atau arsitektur serta desain interior bergaya art deco biasanya bersifat trapezoid, zig-zag, geometri, dan bahkan banyak terlihat pada karya seni arsitektur pada awal abad 20-an.

Selain itu, arsitektur bergaya art deco juga ditunjukkan melalui penggunaan material, seperti aluminium, stainless steel, kaca, kayu, dan batuan alam. Material tersebut memang merupakan bagian dari ornamen bangunan bergaya art deco.

“Pengaruh art deco di Indonesia mulanya dibawa oleh para arsitek Belanda seperti CP Wolff Schoemaker, AF Aalbers, dan Johan Lowrens Ghijsels. Perkembangan arsitektur bergaya art deco di Indonesia ditampilkan secara lebih sederhana, lebih mengutamakan pola garis lengkung, dan mengadopsi bentuk yang lebih ramping, streamline, serta bentuk silindris,” ungkap Satrio.

Ciri arsitektur art deco bisa dilihat dari luar bangunan. Biasanya mengacu pada kedinamisan serta bentuk plastis atau kelenturan desain fasadnya. Desain ini selalu diartikan sebagai pencitraan dari modernisasi teknologi arsitektural. Selain menerima ornamen histori, aliran ini juga mengadopsi pengaruh aliran arsitektur yang sedang berkembang pada zamannya.

Arsitektur art deco tidak hanya menerima ornamen-ornamen yang bersejarah. Aliran ini juga menerima pengaruh tren arsitektur yang sedang berkembang pada zamannya. Mereka ikut memengaruhi bentukan-bentukan arsitektur art deco dan memberikan sentuhan-sentuhan modern.

“Modern di sini bisa diartikan sebagai berani tampil beda dan baru, tampil lebih menarik dari yang lain, dan tidak kuno. Semua itu dimanifestasikan melalui pemilihan warna yang mencolok, proporsi yang tidak biasa, material baru, dan elemen dekorasi yang menawan,” kata Satrio.

Contoh konkret dari konsep bangunan art deco bisa dilihat dari penataan Hotel Preanger yang ada di Bandung. Ballroomhotel ini mengusung konsep art deco, tapi dibubuhi dengan sentuhan modern. Gaya art deco pada desain interiornya dapat dijumpai melalui bentuk geometris di bagian dinding dan ceiling, serta penggunaan bahan seperti stainless steel dan aluminium yang bisa memberikan kesan anggun sekaligus dinamis.

Sementara sentuhan modern dapat dilihat dari tata cahaya serta pengaplikasian warnawarna berani, seperti yang tertuang dalam desain serta motif karpet yang tetap mempertahankan motif garis dengan pemilihan warna mencolok dan porsi yang tidak biasa.

Jadi, bagi Anda yang terinspirasi untuk membangun sebuah keanggunan dan dinamisme, tapi ingin tetap mengikuti perkembangan zaman, tidak ada salahnya mengaplikasikan gaya arsitektur art deco dengan sentuhan modern pada rumah Anda. Selamat mencoba!

Aprilia s andyna
(ftr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3397 seconds (0.1#10.140)