Menkeu Ajak Pemda Fokus Kendalikan Inflasi
A
A
A
JAKARTA - Menteri Keungan (Menkeu) Bambang Brojonegoro mengatakan, pemerintah daerah (pemda) mempunyai fokus yang sama dengan pemerintah pusat untuk mengendalikan inflasi. Selama ini terkesan inflasi menjadi tanggung jawab pusat, padahal bersentuhan langsung dengan masyarakat.
"Intinya ingin sosialisasikan kepada seluruh kepala daerah, gubernur, wali kota. Jadi pemda punya konsen yang sama dengan pemerintah pusat," katanya di Istana Negara, Jakarta, Rabu (6/5/2015).
Dia mengatakan, Gubernur BI sebagai koordinator tim pengendali inflasi daerah (TPID) berharap Presiden Jokowi bisa memberikan arahan dan dorongan kepada daerah untuk memberikan kontribusi tekait inflasi kepada pemerintah pusat.
Masalah inflasi, kata Bambang, seperti harga bahan pokok, ada persepsi seolah-olah operasi pasar hanya menjadi tugas pemerintah pusat khususnya Bulog. Padahal pemerintah daerah juga bisa melakukan operasi pasar.
"Kalau dirasakan tiap daerah beda-beda ada yang harga beras sensitif, ada harga gula sensitif, daerah harusnya lebih cepat stabilkan harga paling tidak di wilayahnya," ujar Menkeu.
Belakangan inflasi sudah mencapai pada level rendah, jika bisa dipertahankan maka Indonesia bisa masuk kategori negara dengan inlfasi rendah di bawah 5%.
"Selama ini kita susah di bawah 5%. Tetangga kita Filipina dan Singapur 2%-3% kita sudah sedang menuju ke sana. Untuk memperkuat itu yang harus dijaga pada komoditas volatile. Yaitu komoditas pokok," tukasnya.
"Intinya ingin sosialisasikan kepada seluruh kepala daerah, gubernur, wali kota. Jadi pemda punya konsen yang sama dengan pemerintah pusat," katanya di Istana Negara, Jakarta, Rabu (6/5/2015).
Dia mengatakan, Gubernur BI sebagai koordinator tim pengendali inflasi daerah (TPID) berharap Presiden Jokowi bisa memberikan arahan dan dorongan kepada daerah untuk memberikan kontribusi tekait inflasi kepada pemerintah pusat.
Masalah inflasi, kata Bambang, seperti harga bahan pokok, ada persepsi seolah-olah operasi pasar hanya menjadi tugas pemerintah pusat khususnya Bulog. Padahal pemerintah daerah juga bisa melakukan operasi pasar.
"Kalau dirasakan tiap daerah beda-beda ada yang harga beras sensitif, ada harga gula sensitif, daerah harusnya lebih cepat stabilkan harga paling tidak di wilayahnya," ujar Menkeu.
Belakangan inflasi sudah mencapai pada level rendah, jika bisa dipertahankan maka Indonesia bisa masuk kategori negara dengan inlfasi rendah di bawah 5%.
"Selama ini kita susah di bawah 5%. Tetangga kita Filipina dan Singapur 2%-3% kita sudah sedang menuju ke sana. Untuk memperkuat itu yang harus dijaga pada komoditas volatile. Yaitu komoditas pokok," tukasnya.
(izz)