Tanri Abeng Didapuk Sebagai Komisaris Utama Pertamina
A
A
A
JAKARTA - Kementerian BUMN menunjuk Tanri Abeng sebagai Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) menggantikan pejabat sebelumnya, Sugiharto. Kementerian BUMN juga merombak jajaran komisaris sebelumnya dan menetapkan tiga anggota komisaris baru yaitu Sahala Lumban Gaol, Suahasil Nazara, dan Widhyawan Prawiraatmadja.
Adapun, empat komisaris yang diberhentikan yaitu Sugiharto, Gatot Trihargo, Nurdin Zainal, dan Susilo Siswoutomo. Menteri BUMN Rini M Soemarno menyampaikan, susunan baru komisaris Pertamina di bawah komando Tanri Abeng diharapkan akan membawa BUMN energi itu menjadi lebih besar dan mampu menghadapi tantangan korporasi ke depan.
Tanri sebagai profesional dan juga mantan menteri BUMN serta penggagas pembentukan Kementerian BUMN dinilai tidak asing dengan perusahaan pelat merah, sehingga pas untuk tugas tersebut. ”Pak Tanri berpengalaman membangun BUMN dan mengembangkan perusahaan, kami yakini bisa membawa Pertamina berkompetisi menjadi perusahaan global,” ujar Rini di Jakarta kemarin.
Menanggapi besarnya harapan pemegang saham, Tanri Abengmengatakanbahwahalitu bukan merupakan pekerjaan yang mudah. Namun, dia yakin Pertamina memiliki kapasitas untuk berkembang seperti harapan pemegang saham. ”Pertamina harus menjadi pendobrak bagi BUMN lain untuk bisa masuk dalam jajaran bisnis global. Pertaminapunyakemampuan untuk itu dari sisi ukuran dan industrinya,” ujar Tanri.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said yang hadir dalam acara pengangkatan tersebut berpesan agar jajaran baru komisaris Pertamina langsung bekerja. Sebab, perusahaan sekelas Pertamina memiliki peran sangat strategis bagi negara. ”Saya berharap, jaga arah strategis korporasi. Pertamina sangat besar dan strategis dalam energi,” ujarnya.
Selain Tanri yang memiliki latar belakang BUMN, anggota komisaris yang baru, Sahala Lumban Gaol, juga merupakan mantan deputi menteri bidang usaha pertambangan, industri strategis, energi dan telekomunikasi Kementerian BUMN. Sementara, Suahasil Nazara merupakan Plt Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan. Sedangkan, Widhyawan Prawiraatmadja adalah Deputi Pengendalian Komersial Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas).
Nanang wijayanto/ant
Adapun, empat komisaris yang diberhentikan yaitu Sugiharto, Gatot Trihargo, Nurdin Zainal, dan Susilo Siswoutomo. Menteri BUMN Rini M Soemarno menyampaikan, susunan baru komisaris Pertamina di bawah komando Tanri Abeng diharapkan akan membawa BUMN energi itu menjadi lebih besar dan mampu menghadapi tantangan korporasi ke depan.
Tanri sebagai profesional dan juga mantan menteri BUMN serta penggagas pembentukan Kementerian BUMN dinilai tidak asing dengan perusahaan pelat merah, sehingga pas untuk tugas tersebut. ”Pak Tanri berpengalaman membangun BUMN dan mengembangkan perusahaan, kami yakini bisa membawa Pertamina berkompetisi menjadi perusahaan global,” ujar Rini di Jakarta kemarin.
Menanggapi besarnya harapan pemegang saham, Tanri Abengmengatakanbahwahalitu bukan merupakan pekerjaan yang mudah. Namun, dia yakin Pertamina memiliki kapasitas untuk berkembang seperti harapan pemegang saham. ”Pertamina harus menjadi pendobrak bagi BUMN lain untuk bisa masuk dalam jajaran bisnis global. Pertaminapunyakemampuan untuk itu dari sisi ukuran dan industrinya,” ujar Tanri.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said yang hadir dalam acara pengangkatan tersebut berpesan agar jajaran baru komisaris Pertamina langsung bekerja. Sebab, perusahaan sekelas Pertamina memiliki peran sangat strategis bagi negara. ”Saya berharap, jaga arah strategis korporasi. Pertamina sangat besar dan strategis dalam energi,” ujarnya.
Selain Tanri yang memiliki latar belakang BUMN, anggota komisaris yang baru, Sahala Lumban Gaol, juga merupakan mantan deputi menteri bidang usaha pertambangan, industri strategis, energi dan telekomunikasi Kementerian BUMN. Sementara, Suahasil Nazara merupakan Plt Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan. Sedangkan, Widhyawan Prawiraatmadja adalah Deputi Pengendalian Komersial Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas).
Nanang wijayanto/ant
(bbg)