Infrastruktur Hambat Pengembangan Pariwisata Jabar

Kamis, 07 Mei 2015 - 22:27 WIB
Infrastruktur Hambat Pengembangan Pariwisata Jabar
Infrastruktur Hambat Pengembangan Pariwisata Jabar
A A A
JAKARTA - Pengembangan pariwisata di beberapa daerah di Jawa Barat (Jabar) masih terkendala kondisi infrastruktur. Padahal, kemudahan akses merupakan salah satu syarat vital berkembangnya objek wisata.

Kendala tersebut diakui Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat, Nunung Sobari. Kondisi demikian membuat para pelancong enggan berkunjung dan memilih destinasi wisata lain sebagai tujuan.

"Sebenarnya kalau di tempat wisatanya kondisi jalan tidak ideal, tidak masalah. Karena bisa dijadikan wisata minat khusus. Yang jadi masalah, ketika akses masuknya sulit," ungkapnya kepada wartawan, Kamis (7/5/2015).

Menurut Nunung, pembangunan infrastruktur perlu melibatkan banyak pihak. Pasalnya, sektor pariwisata terkait dengan multi stakeholder seperti Bina Marga, perhubungan, maupun kehutanan.

"Serapan APBD di Disparbud masih difokuskan pada promosi pariwisata pada masing-masing daerah. Seperti objek wisata minat khusus dalam hal ini Paralayang di Batu Dua Sumedang yang mendapatkan kucuran dana Rp10 miliar," terangnya.

Dia menambahkan, Batu Dua merupakan satu dari 16 destinasi wisata baru yang sedang digodok di Jawa Barat. Selain Batu Dua, ada Gunung Padang (Cianjur), Kampung Adat Ciptagelar (Sukabumi), Geopark (Sukabumi), Pulau Biawak (Indramayu), Sunyaragi (Cirebon), dan beberapa objek wisata lainnya.

"Dengan pengembangan ini, kita berharap wisatawan domestik maupun mancanegara tidak hanya datang ke Bandung. Tapi ke daerah-daerah lain di Jawa Barat," imbuhnya.

Pada kesempatan lain, Ketua Association of the Indonesian Tour & Travel Agencies (Asita) Jabar Budijanto Ardiansjah mengatakan, adanya objek wisata baru bisa menambah alternatif paket wisata yang bisa ditawarkan para tour operator.

"Perlu banyak lagi penggalian potensi wisata di Jawa Barat. Selain tentunya dikembangkan dengan baik. Agar pilihan paket wisatanya tidak itu-itu saja," ujar Budijanto.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4153 seconds (0.1#10.140)