Target Pembiayaan Sektor Maritim Rp7,2 T
A
A
A
JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui delapan bank dan konsorsium industri keuangan nonbank (IKNB) menargetkan pembiayaan sektor kelautan dan perikanan mencapai Rp7,2 triliun pada tahun ini.
Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad mengatakan, OJK bersama Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah meluncurkan program Jangkau Sinergi dan Guideline (Jaring) untuk meningkatkan pembiayaan ke sektor kelautan dan perikanan. Melalui program ini, pemerintah menggandeng industri perbankan, lembaga pembiayaan (leasing ), perusahaan asuransi, dan Kantor Dagang dan Industri (Kadin) untuk menggenjot penyaluran pembiayaan terhadap sektor kelautan dan perikanan di Tanah Air.
”Program Jaring bertujuan menjawab kebutuhan stakeholders terhadap informasi tentang database kelautan dan perikanan, skim pembiayaan, pemetaan risiko bisnis dan dukungan regulasi dari otoritas terkait,” kata Muliaman dalam jumpa persnya di Gedung OJK, Jakarta, kemarin. Selain mendorong peningkatan pembiayaan di sektor kelautan dan perikanan yang terus tumbuh, program Jaring bertujuan memperluas akses masyarakat terhadap sektor jasa keuangan.
Muliaman mengatakan, guna mewujudkan sasaran jangka pendek, pihaknya melibatkan delapan bank pelopor pembiayaan pada sektor kelautan dan perikanan yang merupakan bank partner program jaring. Delapan bank tersebut yaitu PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI), PT Bank Mandiri Tbk, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI), PT Bank Danamon Tbk, PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN), PT Bank Permata Tbk, PT Bank Bukopin Tbk, dan PT Bank Pembangunan Daerah (BPD) Sulselbar.
Selain perbankan, komitmen ini juga diberikan kepada IKNB melalui konsorsium perusahaan pembiayaan, asuransi jiwa, asuransi umum dan pinjaman. Pada tahun ini pemerintah menargetkan penyaluran pembiayaan sektor kelautan dan perikanan mencapai Rp7,2 triliun atau rata-rata tumbuh 66,2%. Sementara, total pembiayaan delapan bank dan konsorsium IKNB hingga akhir tahun lalu sebesar Rp10,8 triliun.
Muliaman berharap, komitmen tambahan pembiayaan tahun ini bisa meningkatkan outstanding porsi pembiayaan perbankan pada sektor kelautan dan perikanan yang hingga akhir Desember 2014 mencapai Rp17,9 triliun atau sebesar 0,49% dari total pembiayaan perbankan nasional. ”Sementara, pembiayaan IKNB kepada sektor tersebut pada 2014 mencapai Rp1,7 triliun atau sebesar 0,7% dari total pembiayaan IKNB,” paparnya.
Dari delapan bank partner, BRI yang menyalurkan kredit paling banyak untuk sektor kelautan dan perikanan pada tahun lalu yaitu sebesar Rp4,807 triliun. Kemudian, Bank Mandiri sebesar Rp1,53 triliun, diikuti BNI Rp1,054 triliun. Sedangkan, Bank Permata telah menyalurkan Rp320 miliar, diikuti Bank Danamon Indonesia sebesar Rp317 miliar, Bank BTPN Rp99 miliar, Bank Bukopin Rp89 miliar, dan Bank BPD Sulselbar Rp27 miliar.
Sedangkan, IKNB telah menyalurkan Rp2,562 triliun hingga Desember 2014. Sementara, Direktur Utama BNI Achmad Baiquni mengatakan, melalui program Jaring, perseroan siap mendukung dan optimistis akan terjadi percepatan dalam pembiayaan sektor kelautan dan perikanan. Program ini akan mempermudah akses masyarakat terhadap layanan perbankan mulai dari penangkapan ikan hingga mata rantai perdagangan hasil laut.
”BNI telah menyalurkan kredit ke sektor kemaritiman dengan posisi outstanding Rp8,7 triliun hingga akhir 2014. Khusus sektor perikanan dan kelautan, kami telah menyalurkan Rp1,054 triliun atau 12,1% dari total outstanding ,” ujarnya. Dia juga menambahkan, kredit bermasalah bank pelat merah itu di sektor perikanan dan kelautan masih terkendali, di level 1,5%.
Heru febrianto
Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad mengatakan, OJK bersama Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah meluncurkan program Jangkau Sinergi dan Guideline (Jaring) untuk meningkatkan pembiayaan ke sektor kelautan dan perikanan. Melalui program ini, pemerintah menggandeng industri perbankan, lembaga pembiayaan (leasing ), perusahaan asuransi, dan Kantor Dagang dan Industri (Kadin) untuk menggenjot penyaluran pembiayaan terhadap sektor kelautan dan perikanan di Tanah Air.
”Program Jaring bertujuan menjawab kebutuhan stakeholders terhadap informasi tentang database kelautan dan perikanan, skim pembiayaan, pemetaan risiko bisnis dan dukungan regulasi dari otoritas terkait,” kata Muliaman dalam jumpa persnya di Gedung OJK, Jakarta, kemarin. Selain mendorong peningkatan pembiayaan di sektor kelautan dan perikanan yang terus tumbuh, program Jaring bertujuan memperluas akses masyarakat terhadap sektor jasa keuangan.
Muliaman mengatakan, guna mewujudkan sasaran jangka pendek, pihaknya melibatkan delapan bank pelopor pembiayaan pada sektor kelautan dan perikanan yang merupakan bank partner program jaring. Delapan bank tersebut yaitu PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI), PT Bank Mandiri Tbk, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI), PT Bank Danamon Tbk, PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN), PT Bank Permata Tbk, PT Bank Bukopin Tbk, dan PT Bank Pembangunan Daerah (BPD) Sulselbar.
Selain perbankan, komitmen ini juga diberikan kepada IKNB melalui konsorsium perusahaan pembiayaan, asuransi jiwa, asuransi umum dan pinjaman. Pada tahun ini pemerintah menargetkan penyaluran pembiayaan sektor kelautan dan perikanan mencapai Rp7,2 triliun atau rata-rata tumbuh 66,2%. Sementara, total pembiayaan delapan bank dan konsorsium IKNB hingga akhir tahun lalu sebesar Rp10,8 triliun.
Muliaman berharap, komitmen tambahan pembiayaan tahun ini bisa meningkatkan outstanding porsi pembiayaan perbankan pada sektor kelautan dan perikanan yang hingga akhir Desember 2014 mencapai Rp17,9 triliun atau sebesar 0,49% dari total pembiayaan perbankan nasional. ”Sementara, pembiayaan IKNB kepada sektor tersebut pada 2014 mencapai Rp1,7 triliun atau sebesar 0,7% dari total pembiayaan IKNB,” paparnya.
Dari delapan bank partner, BRI yang menyalurkan kredit paling banyak untuk sektor kelautan dan perikanan pada tahun lalu yaitu sebesar Rp4,807 triliun. Kemudian, Bank Mandiri sebesar Rp1,53 triliun, diikuti BNI Rp1,054 triliun. Sedangkan, Bank Permata telah menyalurkan Rp320 miliar, diikuti Bank Danamon Indonesia sebesar Rp317 miliar, Bank BTPN Rp99 miliar, Bank Bukopin Rp89 miliar, dan Bank BPD Sulselbar Rp27 miliar.
Sedangkan, IKNB telah menyalurkan Rp2,562 triliun hingga Desember 2014. Sementara, Direktur Utama BNI Achmad Baiquni mengatakan, melalui program Jaring, perseroan siap mendukung dan optimistis akan terjadi percepatan dalam pembiayaan sektor kelautan dan perikanan. Program ini akan mempermudah akses masyarakat terhadap layanan perbankan mulai dari penangkapan ikan hingga mata rantai perdagangan hasil laut.
”BNI telah menyalurkan kredit ke sektor kemaritiman dengan posisi outstanding Rp8,7 triliun hingga akhir 2014. Khusus sektor perikanan dan kelautan, kami telah menyalurkan Rp1,054 triliun atau 12,1% dari total outstanding ,” ujarnya. Dia juga menambahkan, kredit bermasalah bank pelat merah itu di sektor perikanan dan kelautan masih terkendali, di level 1,5%.
Heru febrianto
(bbg)