Harga Emas Antam Turun Seiring Emas Global

Jum'at, 08 Mei 2015 - 09:29 WIB
Harga Emas Antam Turun...
Harga Emas Antam Turun Seiring Emas Global
A A A
JAKARTA - Harga jual dan beli kembali (buyback) emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam) pada perdagangan hari ini turun Rp2.000/gram setelah reli. Penurunan ini seiring harga emas global yang melanjutkan koreksi.

Dilansir dari situs resmi Logammulia.com, Jumat (8/5/2015), harga jual emas perseroan dari Rp549.000/gram menjadi Rp547.000/gram. Sementara harga buyback emas perseroan dari Rp490.000/gram menjadi Rp488.000/gram.

Adapun harga jual emas ukuran 2 gram dihargai Rp1.054.000, dengan harga per gram Rp527.000. Harga emas 3 gram dipatok Rp1.563.000 dengan harga Rp521.000 per gram. Harga emas 4 gram senilai Rp2.072.000 dengan harga per gram Rp518.000.

Selain itu, harga jual emas 5 gram ditetapkan Rp2.590.000 dengan harga per gram dihargai Rp518.000. Harga emas 10 gram dijual Rp5.130.000, dengan harga per gram Rp513.000.

Harga emas 25 gram Rp12.750.000 dengan harga per gram Rp510.000. Harga emas 50 gram sebesar Rp25.450.000, dengan harga per gram Rp509.000.

Kemudian, harga emas 100 gram sebesar Rp50.850.000, dengan harga per gram Rp508.500. Harga emas 250 gram mencapai Rp127.000.000, dengan harga per gram Rp508.000.

Emas ukuran 500 gram dihargai Rp253.800.000, dengan harga per gram Rp507.600. Namun emas ukuran ini sudah habis terjual.

Sementara harga emas global melanjutkan koreksi untuk hari ketiga berturut-turut karena menguatnya pasar saham dan dolar Amerika Serikat (USD) setelah mengalami kerugian tajam.

Pedagang menunggu data tenaga kerja AS bulan April, yang akan dirilis Jumat waktu setempat untuk mengukur kekuatan ekonomi dan dampaknya terhadap kebijakan suku bunga Federal Reserve.

Dikutip dari Reuters, spot emas melemah 0,1% menjadi USD1.182,88/ons pada pukul 0046 GMT setelah kehilangan 0,6% pada sesi sebelumnya. Sepanjang pekan ini, emas naik 0,4%.

Data tenaga kerja menjadi fokus perhatian karena akan memberikan petunjuk petunjuk kapan bank sentral AS akan mulai menaikkan suku dari rekor terendah. Data tenaga kerja yang kuat bisa mendorong The Fed untuk segera menaikkan suku, yang akan menyakiti permintaan pada logam mulia.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9160 seconds (0.1#10.140)