Dow Elastomer Sasar Industri Alas kaki Nasional
A
A
A
JAKARTA - Dow Elastomers, produsen elastomer polyolefin terbesar di dunia, meluncurkan produk olefin blok kopolimer Infuse sebagai bahan pembuat midsole sepatu atletik.
Prospektifnya, industri alas kaki nasional mendorong Dow meluaskan pasarnya di dalam negeri. Indonesia tercatat sebagai salah satu negara produsen sepatu terbesar di dunia, dengan ekspor produk-produk alas kaki senilai USD3,8 miliar pada 2013. Nilai ekspor sektor industri ini meningkat menjadi USD4,11 miliar pada 2014.
”Dan, pasar sepatu atletik di Indonesia diperkirakan menikmati pertumbuhan permintaan domestik yang kuat dalam beberapa tahun mendatang, ditopang oleh populasi muda yang sangat banyak, tingkaturbanisasi yang tinggi, dan daya beli masyarakat negaranya yang kian kuat,” ungkap pimpinan bisnis alas kaki Dow Elastomers Asia Pasifik Andrew Yen dalam keterangan tertulisnya kemarin.
Diluncurkan pada acara pameran Indo Leather Footwear (ILF) 2015, produk-produk olefin blok kopolimer Infuse disebut telah menetapkan standar baru bagi bahan pembuat midsole sepatu atletik. Midsole menentukan umur sepatu, termasuk keawetannya, dan kualitasdari sepatu yang dipakai atlet.
Andrew mengatakan, Infuse merupakan produk hasil dari serangkaian inovasi yang meningkatkan performa sepatu secara keseluruhan dibandingkan dengan EVA atau teknologi tradisional lainnya. Selain itu, teknologinya dapat dipakai dalam proses busa di pabrik dengan hanya memerlukan sedikit penyesuaian.
”Hasilnya, semua dalam rantai nilai pasar alas kaki tertarik dengan keunggulan-keunggulan yang ditawarkan Infuse,” ujarnya. Industri alas kaki nasional saat ini berjumlah 394 perusahaan yang tersebar di delapan provinsi, yaitu Sumatera Utara (dua perusahaan), Sumatera Barat (lima perusahaan),
DKI Jakarta (55 perusahaan), Banten/ Jawa Barat (216 perusahaan), DI Yogyakarta (tiga perusahaan), Jawa Tengah (13 perusahaan), Jawa Timur (100 perusahaan). Total kapasitas produksi pada 2013 sebesar 1,37 miliar pasang dengan penyerapan jumlah tenaga kerja sebanyak 643.240 orang.
M faizal
Prospektifnya, industri alas kaki nasional mendorong Dow meluaskan pasarnya di dalam negeri. Indonesia tercatat sebagai salah satu negara produsen sepatu terbesar di dunia, dengan ekspor produk-produk alas kaki senilai USD3,8 miliar pada 2013. Nilai ekspor sektor industri ini meningkat menjadi USD4,11 miliar pada 2014.
”Dan, pasar sepatu atletik di Indonesia diperkirakan menikmati pertumbuhan permintaan domestik yang kuat dalam beberapa tahun mendatang, ditopang oleh populasi muda yang sangat banyak, tingkaturbanisasi yang tinggi, dan daya beli masyarakat negaranya yang kian kuat,” ungkap pimpinan bisnis alas kaki Dow Elastomers Asia Pasifik Andrew Yen dalam keterangan tertulisnya kemarin.
Diluncurkan pada acara pameran Indo Leather Footwear (ILF) 2015, produk-produk olefin blok kopolimer Infuse disebut telah menetapkan standar baru bagi bahan pembuat midsole sepatu atletik. Midsole menentukan umur sepatu, termasuk keawetannya, dan kualitasdari sepatu yang dipakai atlet.
Andrew mengatakan, Infuse merupakan produk hasil dari serangkaian inovasi yang meningkatkan performa sepatu secara keseluruhan dibandingkan dengan EVA atau teknologi tradisional lainnya. Selain itu, teknologinya dapat dipakai dalam proses busa di pabrik dengan hanya memerlukan sedikit penyesuaian.
”Hasilnya, semua dalam rantai nilai pasar alas kaki tertarik dengan keunggulan-keunggulan yang ditawarkan Infuse,” ujarnya. Industri alas kaki nasional saat ini berjumlah 394 perusahaan yang tersebar di delapan provinsi, yaitu Sumatera Utara (dua perusahaan), Sumatera Barat (lima perusahaan),
DKI Jakarta (55 perusahaan), Banten/ Jawa Barat (216 perusahaan), DI Yogyakarta (tiga perusahaan), Jawa Tengah (13 perusahaan), Jawa Timur (100 perusahaan). Total kapasitas produksi pada 2013 sebesar 1,37 miliar pasang dengan penyerapan jumlah tenaga kerja sebanyak 643.240 orang.
M faizal
(bbg)