BPJS Ketenagakerjaan Genjot Investasi Sektor Properti
A
A
A
BANDUNG - Badan Pemeriksa Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan akan menggenjot investasi di sektor properti, dengan meningkatkan nilai investasi properti dari sebelumnya 5% menjadi 30% dari total investasi.
Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan, Elvyn D Masassya menuturkan, pihaknya mengalokasikan dana investasi mencapai Rp46 triliun. Dari total dana tersebut, sekitar Rp27 triliun akan dialokasikan untuk investasi tidak langsung, sementara sisanya Rp19 triliun akan diinvestasikan secara langsung seperti pembangunan rumah susun dan rumah pekerja.
"Kami sudah menyiapkan keikutsertaan untuk mendukung program 1 juta rumah. Total dana yang dialokasi Rp46 triliun. Dari Rp46 triliun, sekitar 10% atau Rp19 triliun untuk investasi langsung, sementara sisanya tak langsung," jelas dia saat press gathering di Bandung, Minggu (10/5/2015).
BPJS Ketenagakerjaan juga berhasil mencatatkan kinerja yang baik, di mana total dana investasi per kuartal I 2015 mencapai Rp195,35 triliun atau tumbuh 83,84% dari RKAT 2015, dan tumbuh sebesar 22,93% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Sementara alokasi aset pada kuartal I/2015 meliputi instrumen surat utang (44,4%), deposito (28,21%), saham (19,36%), reksadana (7,43%) dan investasi langsung (0,59%).
Dia menambahkan, untuk total hasil investasi kuartal I mencapai Rp5,45 triliun atau 27,20% dari RKAT 2015, dan sekitar 122,93% dari periode yang sama tahun sebelumnya. "Hasil investasi ini belum termasuk unrealized gain sebesar Rp1,47 triliun," tukas Elvyn.
Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan, Elvyn D Masassya menuturkan, pihaknya mengalokasikan dana investasi mencapai Rp46 triliun. Dari total dana tersebut, sekitar Rp27 triliun akan dialokasikan untuk investasi tidak langsung, sementara sisanya Rp19 triliun akan diinvestasikan secara langsung seperti pembangunan rumah susun dan rumah pekerja.
"Kami sudah menyiapkan keikutsertaan untuk mendukung program 1 juta rumah. Total dana yang dialokasi Rp46 triliun. Dari Rp46 triliun, sekitar 10% atau Rp19 triliun untuk investasi langsung, sementara sisanya tak langsung," jelas dia saat press gathering di Bandung, Minggu (10/5/2015).
BPJS Ketenagakerjaan juga berhasil mencatatkan kinerja yang baik, di mana total dana investasi per kuartal I 2015 mencapai Rp195,35 triliun atau tumbuh 83,84% dari RKAT 2015, dan tumbuh sebesar 22,93% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Sementara alokasi aset pada kuartal I/2015 meliputi instrumen surat utang (44,4%), deposito (28,21%), saham (19,36%), reksadana (7,43%) dan investasi langsung (0,59%).
Dia menambahkan, untuk total hasil investasi kuartal I mencapai Rp5,45 triliun atau 27,20% dari RKAT 2015, dan sekitar 122,93% dari periode yang sama tahun sebelumnya. "Hasil investasi ini belum termasuk unrealized gain sebesar Rp1,47 triliun," tukas Elvyn.
(izz)