Kasus Corona Dunia Bakal Cengkeram Mata Uang Garuda
Selasa, 14 Juli 2020 - 08:51 WIB
JAKARTA - Pada perdagangan hari ini sejumlah analis menyatakan bahwa nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) berpotensi melemah. Pasalnya, indeks saham Asia juga melemah karena kekhawatiran pasar terhadap meningginya kasus Covid-19.
Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra, mengatakan rupiah mungkin mendapatkan tekanan hari ini. Penyebabnya, indeks saham AS semalam dan pagi ini serta sebagian indeks saham Asia melemah karena kekhawatiran pasar terhadap meningginya kasus covid-19 secara global. Ditambah lagi masih memanasnya ketegangan hubungan antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok.
"Negara bagian California, AS, melakukan lockdown kembali karena naiknya angka penularan Covid-19. Lockdown ini bisa menganggu pemulihan ekonomi AS,"ujar Ariston di Jakarta, Selasa (14/7/2020). ( Baca juga:China Tak Terima Latihan Militer Laut China Selatan Dikritik AS )
Dia melanjutkan, terkait hubungan AS-Tiongkok, kali ini AS mempermasalahkan klaim kepemilikan Tiongkok terhadap sumber daya di Laut Tiongkok Selatan. Di sisi lain, pasar juga masih mempertimbangkan potensi pemulihan ekonomi global di tengah pandemi yang bisa memberikan sentimen positif ke aset berisiko termasuk rupiah.
"Rupiah mungkin tertekan ke arah resisten 14.550 dengan support di kisaran 14.350," jelasnya.
Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra, mengatakan rupiah mungkin mendapatkan tekanan hari ini. Penyebabnya, indeks saham AS semalam dan pagi ini serta sebagian indeks saham Asia melemah karena kekhawatiran pasar terhadap meningginya kasus covid-19 secara global. Ditambah lagi masih memanasnya ketegangan hubungan antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok.
"Negara bagian California, AS, melakukan lockdown kembali karena naiknya angka penularan Covid-19. Lockdown ini bisa menganggu pemulihan ekonomi AS,"ujar Ariston di Jakarta, Selasa (14/7/2020). ( Baca juga:China Tak Terima Latihan Militer Laut China Selatan Dikritik AS )
Dia melanjutkan, terkait hubungan AS-Tiongkok, kali ini AS mempermasalahkan klaim kepemilikan Tiongkok terhadap sumber daya di Laut Tiongkok Selatan. Di sisi lain, pasar juga masih mempertimbangkan potensi pemulihan ekonomi global di tengah pandemi yang bisa memberikan sentimen positif ke aset berisiko termasuk rupiah.
"Rupiah mungkin tertekan ke arah resisten 14.550 dengan support di kisaran 14.350," jelasnya.
(uka)
tulis komentar anda