Sentil BUMN Sakit, Erick Thohir: Boro-boro Bantu Masyarakat, Bantu Diri Sendiri Saja Sulit
Sabtu, 28 Januari 2023 - 17:49 WIB
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir kembali menyentil perusahaan pelat merah yang 'sakit-sakitan' alias selalu merugi. Erick menekankan, ingin BUMN harus sehat agar bisa mendorong ekonomi kerakyatan.
Menurutnya, BUMN sakit akan mengalami kesulitan, lantaran tidak bisa berkontribusi kepada masyarakat hingga ketidakmampuan membiayai operasional perusahaan. Bahkan, perseroan 'sakit-sakitan' hanya akan menjadi beban negara. Lantaran tidak memberikan dividen, justru mendapat suntikan anggaran dari pemerintah.
"Kalau BUMN sakit, boro-boro mau bantu masyarakat, bantu dirinya sendiri saja sulit, ujung-ujungnya dibantu pemerintah, buat apa. Mending dananya untuk program-program yang jelas dampaknya dirasakan masyarakat langsung," ungkap Erick Thohir, dikutip Sabtu (28/1/2023).
Dia sejak awal menekankan pentingnya menjaga kondisi keuangan dan operasional BUMN. Menurutnya, perbaikan kinerja melalui proses transformasi akan memberikan dampak besar, bukan hanya kepada BUMN itu sendiri, melainkan juga bagi masyarakat.
"BUMN harus tetap sehat, karena BUMN Tumbuh Sehat, Ekonomi Indonesia Kuat," ucap dia.
Mantan bos Inter Milan itu menilai kondisi sehat akan melahirkan keuntungan bagi perusahaan. Dengan begitu, BUMN dapat berkontribusi lebih bagi negara dan masyarakat. "BUMN harus untung supaya keuntungannya bisa diberikan untuk program pro rakyat," katanya.
Kementerian BUMN mencatat ada 9 perusahaan pelat merah masih mencatatkan kerugian. Padahal konsolidasi, laba, pendapatan usaha, ekuitas, aset, BUMN lainnya mengalami perbaikan secara tahunan.
Erick menyebut dari 41 perseroan, 9 di antaranya mencatatkan rapot merah. Sementara sisanya membukukan keuntungan. "Dari 41 BUMN yang merah 9, sisanya untung," tutur Erick, saat ditemui di kawasan Park Hyatt pekan lalu.
Menurutnya, BUMN sakit akan mengalami kesulitan, lantaran tidak bisa berkontribusi kepada masyarakat hingga ketidakmampuan membiayai operasional perusahaan. Bahkan, perseroan 'sakit-sakitan' hanya akan menjadi beban negara. Lantaran tidak memberikan dividen, justru mendapat suntikan anggaran dari pemerintah.
"Kalau BUMN sakit, boro-boro mau bantu masyarakat, bantu dirinya sendiri saja sulit, ujung-ujungnya dibantu pemerintah, buat apa. Mending dananya untuk program-program yang jelas dampaknya dirasakan masyarakat langsung," ungkap Erick Thohir, dikutip Sabtu (28/1/2023).
Dia sejak awal menekankan pentingnya menjaga kondisi keuangan dan operasional BUMN. Menurutnya, perbaikan kinerja melalui proses transformasi akan memberikan dampak besar, bukan hanya kepada BUMN itu sendiri, melainkan juga bagi masyarakat.
"BUMN harus tetap sehat, karena BUMN Tumbuh Sehat, Ekonomi Indonesia Kuat," ucap dia.
Mantan bos Inter Milan itu menilai kondisi sehat akan melahirkan keuntungan bagi perusahaan. Dengan begitu, BUMN dapat berkontribusi lebih bagi negara dan masyarakat. "BUMN harus untung supaya keuntungannya bisa diberikan untuk program pro rakyat," katanya.
Kementerian BUMN mencatat ada 9 perusahaan pelat merah masih mencatatkan kerugian. Padahal konsolidasi, laba, pendapatan usaha, ekuitas, aset, BUMN lainnya mengalami perbaikan secara tahunan.
Erick menyebut dari 41 perseroan, 9 di antaranya mencatatkan rapot merah. Sementara sisanya membukukan keuntungan. "Dari 41 BUMN yang merah 9, sisanya untung," tutur Erick, saat ditemui di kawasan Park Hyatt pekan lalu.
(akr)
tulis komentar anda