Rencana HMETD MSIN Telah Dinyatakan Efektif oleh OJK

Jum'at, 03 Februari 2023 - 08:37 WIB
MSIN akan menambah modal lewat HMETD. Foto/Dok
JAKARTA - Setelah baru-baru ini mengumumkan rencana untuk melakukan penambahan modal melalui Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu “ HMETD ” pada November 2022, PT MNC Digital Entertainment Tbk (“ MSIN ” atau “Perseroan”) dengan bangga mengumumkan bahwa per hari ini, pernyataan pendaftaran untuk penambahan modal melalui HMETD Perseroan telah resmi dinyatakan efektif oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).



Perseroan akan menerbitkan 1.144.440.000 saham baru, dan setiap pemegang 10 (sepuluh) saham yang namanya tercatat sebagai pemegang saham Perseroan pada penutupan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 10 Februari 2023 berhak mendapatkan 1 (satu) Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu. Untuk Setiap 1 (satu) HMETD diberikan kebebasan untuk membeli 1 (satu) saham baru yang ditawarkan dengan harga pelaksanaan Rp4.900 per saham yang harus dibayar lunas pada saat pengajuan perintah pelaksanaan HMETD.

Dana yang dihasilkan akan digunakan untuk:

1. Pelunasan terhadap sebagian atau seluruh pembayaran atas surat sanggup kepada Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) & MNC Vision Networks Tbk (IPTV), untuk proses akuisisi RCTI+, 7 portal umum dan berita, dan Vision+ dengan total nilai Rp3,38 triliun.



2. Ekspansi bisnis keberlanjutan Perseroan, termasuk namun tidak terbatas pada potensi aliansi dan/atau kerja sama dengan pihak ketiga, demi meningkatkan cakupan operasional Perseroan diluar Indonesia.

3. Modal kerja untuk meningkatkan output konten yang dihasilkan oleh Perseroan, dalam bentuk video, audio, artikel/text, game, dll untuk seluruh platform yang ada di bawah naungan Perseroan dan dengan secara berkelanjutan memperkaya fitur-fitur yang ada di dalam platform tersebut.

Harap diperhatikan, mengacu pada halaman 7 pada prospektus penerbitan HMETD MSIN, ditunjukkan bahwa ada pengurangan nilai sebesar Rp2,4 triliun di dalam segmen "laba bersih pascaperiode penyesuaian proforma" untuk tahun yang berakhir pada Juni 2022. Dampak penyesuaian proforma tersebut disebabkan oleh penerapan PSAK 38 paragraf 12 yang mengacu kepada akuisisi RCTI+, 7 portal umum & berita, dan Vision+, dengan asumsi terjadi pada periode sebelumnya (2021 dan 2020), sehingga selisih hasil kepemilikan kolektif RCTI+, 7 portal umum & berita, dan Vision+ dicatat oleh Perseroan sebagai efek dari penyesuaian proforma (tidak termasuk laba usaha). Selanjutnya, untuk lebih memahami laba bersih operasional Perseroan, dapat dilihat pada keterangan sebelum penyesuaian di atas, pada periode yang berakhir di bulan Juni 2022 yang tercatat sebesar Rp280 miliar.

Kinerja Utama MSIN
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More