BI: Neraca Dagang Surplus Bikin Ketahanan Ekonomi Positif
Rabu, 15 Juli 2020 - 20:43 WIB
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) terus memperkuat sinergi kebijakan dengan kementerian/lembaga dann otoritas terkait untuk meningkatkan ketahanan eksternal, termasuk prospek kinerja neraca perdagangan . Hal itu dikarenakan neraca perdagangan Indonesia Juni 2020 kembali mencatat surplus USD1,27 miliar setelah pada bulan sebelumnya juga mencatat surplus USD2,02 miliar.
" Bank Indonesia memandang surplus neraca perdagangan tersebut berkontribusi positif dalam menjaga ketahanan eksternal perekonomian Indonesia," ujar Direktur Eksekutif Komunikasi BI Onny Widjarnako di Jakarta, Kamis (15/7/2020).
Dia melanjutkan dengan perkembangan tersebut, secara keseluruhan neraca perdagangan Indonesia pada Januari-Juni 2020 mencatat surplus USD5,50 miliar jauh lebih tinggi dibandingkan dengan capaian pada periode yang sama tahun sebelumnya yang mengalami defisit USD1,87 miliar
"Surplus neraca perdagangan Juni 2020 dipengaruhi surplus neraca perdagangan nonmigas dan penurunan defisit neraca perdagangan migas. Neraca perdagangan nonmigas Juni 2020 mencatat surplus USD1,36 miliar," katanya.
Dia menambahkan, perkembangan ini dipengaruhi ekspor beberapa komoditas yang tetap baik seperti minyak kelapa sawit, kopi, dan biji tembaga, meskipun impor nonmigas meningkat sejalan dengan kembali membaiknya aktivitas ekonomi pasca relaksasi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
"Defisit neraca perdagangan migas menurun dari USD96,9 juta pada Mei 2020 menjadi sebesar USD95,2 juta dipengaruhi peningkatan ekspor migas khususnya industri pengolahan hasil minyak dan minyak mentah," tandas dia.
" Bank Indonesia memandang surplus neraca perdagangan tersebut berkontribusi positif dalam menjaga ketahanan eksternal perekonomian Indonesia," ujar Direktur Eksekutif Komunikasi BI Onny Widjarnako di Jakarta, Kamis (15/7/2020).
Dia melanjutkan dengan perkembangan tersebut, secara keseluruhan neraca perdagangan Indonesia pada Januari-Juni 2020 mencatat surplus USD5,50 miliar jauh lebih tinggi dibandingkan dengan capaian pada periode yang sama tahun sebelumnya yang mengalami defisit USD1,87 miliar
"Surplus neraca perdagangan Juni 2020 dipengaruhi surplus neraca perdagangan nonmigas dan penurunan defisit neraca perdagangan migas. Neraca perdagangan nonmigas Juni 2020 mencatat surplus USD1,36 miliar," katanya.
Dia menambahkan, perkembangan ini dipengaruhi ekspor beberapa komoditas yang tetap baik seperti minyak kelapa sawit, kopi, dan biji tembaga, meskipun impor nonmigas meningkat sejalan dengan kembali membaiknya aktivitas ekonomi pasca relaksasi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
"Defisit neraca perdagangan migas menurun dari USD96,9 juta pada Mei 2020 menjadi sebesar USD95,2 juta dipengaruhi peningkatan ekspor migas khususnya industri pengolahan hasil minyak dan minyak mentah," tandas dia.
(nng)
tulis komentar anda