Pekan Depan IHSG Masih Akan Terkoreksi, Hindari Saham Emiten yang Rugi
Sabtu, 18 Februari 2023 - 22:40 WIB
JAKARTA - Indeks harga saham gabungan ( IHSG ) pekan depan diproyeksi masih kembali terkoreksi. Pasalnya, belum ada sentimen positif kuat yang bisa membuat IHSG mendobrak level resistance-nya.
"Secara teknikal IHSG tampak belum berhasil menembus resistance 6.961. Selama itu belum berhasil ditembus, IHSG cenderung terkoreksi kembali. Support di angka 6.803," kata Hary Suwanda, analis sekaligus CEO Kela Trading System, kepada MNC Portal Indonesia, Sabtu (18/2/2023).
Lebih lanjut Hary menerangkan, sentimen angka producers price index (PPI) yang diterbitkan BLS pada 0,7%, lebih tinggi dari konsensus 0,4%, mengonfirmasi pendapat sejumlah pejabat The Fed yang melihat bahwa inflasi di Amerika masih membandel. Namun Hary melihat ada penurunan jika dibandingkan dengan titik tertingginya di tahun 2022.
"Sementara dari dalam negeri cukup stabil didorong oleh keputusan BI yang tidak menaikkan suku bunga acuan, yakni tetap di 5,75%," ujar Hary.
Hary menyarankan hindari emiten-emiten yang secara kondisi finansial masih merugi, atau yang bisnisnya tidak jelas. Hary kemudian menyebut beberapa saham yang bisa dipertimbangkan investor, seperti ISAT pada target Rp6.975 dengan stop loss di Rp6.275, MDKA pada target Rp4.950 dengan stop loss di angka Rp4.630.
"Secara teknikal IHSG tampak belum berhasil menembus resistance 6.961. Selama itu belum berhasil ditembus, IHSG cenderung terkoreksi kembali. Support di angka 6.803," kata Hary Suwanda, analis sekaligus CEO Kela Trading System, kepada MNC Portal Indonesia, Sabtu (18/2/2023).
Lebih lanjut Hary menerangkan, sentimen angka producers price index (PPI) yang diterbitkan BLS pada 0,7%, lebih tinggi dari konsensus 0,4%, mengonfirmasi pendapat sejumlah pejabat The Fed yang melihat bahwa inflasi di Amerika masih membandel. Namun Hary melihat ada penurunan jika dibandingkan dengan titik tertingginya di tahun 2022.
"Sementara dari dalam negeri cukup stabil didorong oleh keputusan BI yang tidak menaikkan suku bunga acuan, yakni tetap di 5,75%," ujar Hary.
Baca Juga
Hary menyarankan hindari emiten-emiten yang secara kondisi finansial masih merugi, atau yang bisnisnya tidak jelas. Hary kemudian menyebut beberapa saham yang bisa dipertimbangkan investor, seperti ISAT pada target Rp6.975 dengan stop loss di Rp6.275, MDKA pada target Rp4.950 dengan stop loss di angka Rp4.630.
(uka)
Lihat Juga :
tulis komentar anda